Pelaku Teror London Dapat Perintah dari Pesan Rahasia
A
A
A
LONDON - Media Inggris, Mirror, menyatakan menemukan sebuah pesan rahasia yang memerintahkan kepada lone wolf untuk melakukan serangan teror di London. Pesan rahasia itu diberikan melalui aplikasi Telegram.
Dalam pesan rahasia itu, ISIS menyerukan kepada Lone Wolf untuk melakukan serangan terhadap parlemen. Perintah itu diberikan hanya beberapa minggu sebelum Khalid Masood melakukan aksinya, seperti dikutip dari situs berita itu, Minggu (26/3/2017).
ISIS juga berbagi gambar seorang anggota ISIS berpakaian seperti algojo Jihadi John, menghunus pedang di depan Big Ben. Ilustrasi berjudul 'Lawan Mereka' itu menunjukkan bola api terbang dan bendera Inggris, Union Flag, terlihat compang camping berkibar di sebuah tiang.
Beberapa minggu kemudian, Massod menabrakan mobilnya ke sejumlah pejalan kaki yang tidak bersalah di Westminster Bridge, menewaskan tiga orang dan melukai 50. Ia lalu menabrak gerbang Parlemen Inggris dan menikam anggota polisi Keith Palmer hingga tewas sebelum ditembak mati.
Masood sempat mengirim pesan melalui WhatsApp di sesaat sebelum melakukan serangan pada Rabu lalu. Pihak kepolisian Inggris mengungkapkan hasil investigasi menyatakan ia melakukan aksinya seorang diri.
Menurut Mirror, ISIS menyebut pemimpin politik, sekolah Yahudi, museum, pub dan klub malam sebagai target yang sempurna. Satu pesan, yang ditunjukkan oleh sebuah sumber kepada Mirror, daftar serangkaian serangan baru-baru ini dipasang oleh IS, sebelum bertanya: "Jadi apa yang berikutnya? London? Berlin? Moskow? Tambahkan kota Anda di sini. "
Kemudian menjawab pertanyaan dengan: "Inggris"
Pesan lain adalah: "Untuk menyerang setiap individu atau kebanggaan bangsa dan sukacita adalah banyaknya korban dari musuh-musuh Allah yang melekat di dunia ini (dunia duniawi)."
ISIS juga mendesak menjadikan pertandingan sepak bola sebagai target, mirip dengan serangan Istanbul pada bulan Desember lalu yang menewaskan 38. ISIS juga memberikan nasihat agar lebih santai saat menghadapi pihak keamanan.
Pesan itu berbunyi: "Metode dapat mencakup memasuki stadion dan meledakkan bahan peledak. Menyerang penggemar/keamanan saat pertandingan berakhir di sekitar parkir mobil atau keluar dari stadion."
"Perangkat dapat dibiarkan di sekitar stadion, bar, mobil, bus, kereta api, transportasi dll. Serangan bisa berupa bahan peledak, serangan senjata, pisau, rompi martir, KIMIA dan lainnya," sambung pesan itu.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki serangan di Westminster dan masih menahan seorang pria yang ditangkap di Birmingham. Dua orang lainnya, dijemput di Birmingham dan London Timur, telah dibebaskan. Sementara seorang wanita yang ditangkap di Manchester dibebaskan dengan jaminan.
Dalam pesan rahasia itu, ISIS menyerukan kepada Lone Wolf untuk melakukan serangan terhadap parlemen. Perintah itu diberikan hanya beberapa minggu sebelum Khalid Masood melakukan aksinya, seperti dikutip dari situs berita itu, Minggu (26/3/2017).
ISIS juga berbagi gambar seorang anggota ISIS berpakaian seperti algojo Jihadi John, menghunus pedang di depan Big Ben. Ilustrasi berjudul 'Lawan Mereka' itu menunjukkan bola api terbang dan bendera Inggris, Union Flag, terlihat compang camping berkibar di sebuah tiang.
Beberapa minggu kemudian, Massod menabrakan mobilnya ke sejumlah pejalan kaki yang tidak bersalah di Westminster Bridge, menewaskan tiga orang dan melukai 50. Ia lalu menabrak gerbang Parlemen Inggris dan menikam anggota polisi Keith Palmer hingga tewas sebelum ditembak mati.
Masood sempat mengirim pesan melalui WhatsApp di sesaat sebelum melakukan serangan pada Rabu lalu. Pihak kepolisian Inggris mengungkapkan hasil investigasi menyatakan ia melakukan aksinya seorang diri.
Menurut Mirror, ISIS menyebut pemimpin politik, sekolah Yahudi, museum, pub dan klub malam sebagai target yang sempurna. Satu pesan, yang ditunjukkan oleh sebuah sumber kepada Mirror, daftar serangkaian serangan baru-baru ini dipasang oleh IS, sebelum bertanya: "Jadi apa yang berikutnya? London? Berlin? Moskow? Tambahkan kota Anda di sini. "
Kemudian menjawab pertanyaan dengan: "Inggris"
Pesan lain adalah: "Untuk menyerang setiap individu atau kebanggaan bangsa dan sukacita adalah banyaknya korban dari musuh-musuh Allah yang melekat di dunia ini (dunia duniawi)."
ISIS juga mendesak menjadikan pertandingan sepak bola sebagai target, mirip dengan serangan Istanbul pada bulan Desember lalu yang menewaskan 38. ISIS juga memberikan nasihat agar lebih santai saat menghadapi pihak keamanan.
Pesan itu berbunyi: "Metode dapat mencakup memasuki stadion dan meledakkan bahan peledak. Menyerang penggemar/keamanan saat pertandingan berakhir di sekitar parkir mobil atau keluar dari stadion."
"Perangkat dapat dibiarkan di sekitar stadion, bar, mobil, bus, kereta api, transportasi dll. Serangan bisa berupa bahan peledak, serangan senjata, pisau, rompi martir, KIMIA dan lainnya," sambung pesan itu.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki serangan di Westminster dan masih menahan seorang pria yang ditangkap di Birmingham. Dua orang lainnya, dijemput di Birmingham dan London Timur, telah dibebaskan. Sementara seorang wanita yang ditangkap di Manchester dibebaskan dengan jaminan.
(ian)