Politikus 'Musuh' Putin Ditembak Mati di Jalan pada Siang Hari
A
A
A
KIEV - Denis Voronenkov, seorang politikus yang jadi “musuh” Presiden Rusia Vladimir Putin, ditembak mati pada siang hari di sebuah jalan di Kiev, Ukraina, kemarin. Korban adalah mantan wakil ketua parlemen Rusia yang menjadi warga negara Ukraina pada Desember lalu.
Voronenkov yang dikenal sebagai pengkritik Putin meninggal akibat luka tembak. Kepala medis di sebuah rumah sakit di Kiev, Nikolai Demin, membenarkan bahwa korban meninggal karena luka-lukanya.
Identitas penyerang belum diketahui. Tapi, Jaksa Agung Ukraina Yuriy Lutsenko mengatakan bahwa penyerang merupakan pembunuh bayaran. Penembakan itu terjadi di luar Premier Palace Hotel di Kiev, sekitar pukul 11.25.
Media lokal melaporkan, penyerang telah ditangkap dan ditahan polisi. “Pria ini (korban) keluar dari hotel dengan pengawalnya. (Penyerang) tidak dikenal menembaki mereka. Pria ini tewas, dan pengawalnya terluka,” kata juru bicara Kepolisian Ukraina Jaroslav Trakalo kepada wartawan, seperti dikutip dari IB Times, Jumat (24/3/2017).
Voronenkov merupakan mantan anggota Partai Komunis di Rusia. Dia memperoleh status kewarganegaraan Ukraina pada bulan Desember, tak lama setelah pindah ke Kiev pada bulan Oktober tahun lalu.
Dia telah menjadi “musuh” sengit Putin. Dia terang-terangan menentang Rusia yang dituduh mencaplok Crimea dari Ukraina pada 2014. Veronokov ini menentang Rusia ketika memprotes penggulingan Presiden Viktor Yanukovych—sekutu Putin—oleh para demonstran Ukraina pada 2014 lalu.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengutuk pembunuhan Veronokov sebagai aksi terorisme Rusia.
Tapi, juru bicara Presiden Putin, Dmitry Peskov, menolak tuduhan Ukraina yang dia sebut tidak masuk akal. “(Rusia) berharap semua yang terlibat dalam kejahatan ini akan ditemukan,” katanya seperti dikutip Itar-Tass.
Voronenkov yang dikenal sebagai pengkritik Putin meninggal akibat luka tembak. Kepala medis di sebuah rumah sakit di Kiev, Nikolai Demin, membenarkan bahwa korban meninggal karena luka-lukanya.
Identitas penyerang belum diketahui. Tapi, Jaksa Agung Ukraina Yuriy Lutsenko mengatakan bahwa penyerang merupakan pembunuh bayaran. Penembakan itu terjadi di luar Premier Palace Hotel di Kiev, sekitar pukul 11.25.
Media lokal melaporkan, penyerang telah ditangkap dan ditahan polisi. “Pria ini (korban) keluar dari hotel dengan pengawalnya. (Penyerang) tidak dikenal menembaki mereka. Pria ini tewas, dan pengawalnya terluka,” kata juru bicara Kepolisian Ukraina Jaroslav Trakalo kepada wartawan, seperti dikutip dari IB Times, Jumat (24/3/2017).
Voronenkov merupakan mantan anggota Partai Komunis di Rusia. Dia memperoleh status kewarganegaraan Ukraina pada bulan Desember, tak lama setelah pindah ke Kiev pada bulan Oktober tahun lalu.
Dia telah menjadi “musuh” sengit Putin. Dia terang-terangan menentang Rusia yang dituduh mencaplok Crimea dari Ukraina pada 2014. Veronokov ini menentang Rusia ketika memprotes penggulingan Presiden Viktor Yanukovych—sekutu Putin—oleh para demonstran Ukraina pada 2014 lalu.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengutuk pembunuhan Veronokov sebagai aksi terorisme Rusia.
Tapi, juru bicara Presiden Putin, Dmitry Peskov, menolak tuduhan Ukraina yang dia sebut tidak masuk akal. “(Rusia) berharap semua yang terlibat dalam kejahatan ini akan ditemukan,” katanya seperti dikutip Itar-Tass.
(mas)