Palang Merah Internasional Puji Peran Indonesia di Bidang Kemanusiaan

JAKARTA - Palang Merah Internasional (ICRC) memuji peran yang sudah dimainkan Indonesia dalam bidang kemanusiaan internasional. Pujian ini disampaikan saat terjadi pertemuan antara Presiden ICRC, Peter Maurer dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi di Jakarta.
Dalam pertemuan itu, Presiden ICRC memandang profil kemanusiaan Indonesia telah meningkatkan harapan komunitas internasional kepada Indonesia untuk dapat berperan lebih aktif dalam penanganan situasi kemanusiaan yang saat ini dihadapi dunia.
Maurer menuturkan, kapasitas, ekspertise, moderate approach dan pengalaman yang dimiliki Indonesia merupakan modal tersendiri bagi Indonesia untuk berperan aktif dalam dinamika situasi kemanusiaan di kawasan dan global. Indonesia juga dipandang sebagai mitra penting ICRC, mengingat 2/3 wilayah operasional ICRC berada di negara-negara yang dominan penduduknya Muslim.
Dia menyampaikan perlunya Indonesia dan ICRC untuk mendefinisikan kembali dan mereposisi kemitraannya dalam arsitektur kemanusiaan global yang telah berubah Maurer juga menyampaikan Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi poros bagi peningkatan kapasitas isu kemanusiaan di kawasan Asia Pasifik, terutama terkait aksi kemanusiaan dan penanggulangan ekstrimisme.
Sementara itu, pada gilirannya Retno menyampaikan kesiapan Indonesia untuk terus meningkatkan kemitraan dengan ICRC dalam memajukan penanganan isu-isu kemanusiaan di tingkat nasional, regional dan global.
“Kerja sama Indonesia dan ICRC perlu mempromosikan hubungan antara prinsip-prinsip kemanusiaan global dengan nilai-nilai dan ajaran Islam yang sesungguhnya,” ucap Retno, seperti tertuang dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diterima Sindonews pada Kamis (23/3).
Misi kemanusiaan ICRC sendiri hadir di Indonesia pada tahun 1942, dan kemudian dikukuhkan melalui MoU yang disepakati pada tahun 1977. Berdasarkan mandat kemanusiaannya, gerakan ICRC di Indonesia dilaksanakan dalam beberapa bentuk kegiatan, seperti peningkatan kapasitas aktor-aktor kemanusiaan di Indonesia dan pemberian dukungan layanan kesehatan, termasuk operasi katarak di beberapa wilayah rural Indonesia.