Gedung Putih Bersikukuh Tuding Obama Menyadap Trump

Selasa, 21 Maret 2017 - 14:16 WIB
Gedung Putih Bersikukuh...
Gedung Putih Bersikukuh Tuding Obama Menyadap Trump
A A A
WASHINGTON - Gedung Putih bersikukuh pada tuduhannya jia Barack Obama memerintahkan untuk menyadap Trump Tower. Padahal, Direktur FBI James Comey mengatakan pada sidang Kongres ia tidak memiliki bukti untuk mendukung tuduhan itu.

Berbicara setelah sesi luar biasa Komite Intelijen Parlemen, sekretaris pers Gedung Putin Sean Spicer mengatakan bahwa tuduhan itu sangat jelas dan tidak ada yang berubah. "Ada banyak daerah yang masih perlu dilindungi. Ada banyak informasi yang masih perlu dibicarakan," katanya seperti dikutip dari Independent, Selasa (21/3/2017).

Sebelumnya, baik Direktur FBI James Comey dan Direktur National Security Agency Mike Rogers menyakatan tidak ada penyadapan seperti yang dituduhkan oleh Trump.

"Sehubungan dengan tweet Presiden tentang dugaan penyadapan diarahkan kepadanya oleh pemerintahan sebelumnya, saya tidak memiliki informasi yang mendukung tweetnya, dan kami telah menyelidikinya dengan hati-hati di internal FBI," kata Comey.

Ketua komite intelijen DPR, Devin Nunes, juga mengatakan tidak ada bukti dari penyadapan fisik terhadap gedung pencakar langit milik Presiden di New York. Namun ia menambahkan mungkin ada kegiatan pengawasan lain yang digunakan terhadap Trump dan koleganya.

Pada awal Maret lalu, tanpa bukti, Trump menuding mantan presiden Barack Obama telah menyadapnya selama kampanye presiden lalu. Trump menuding pemerintahan Obama telah menyadapnya atau Trump Tower di New York.

"Bagaimana rendahnya Presiden Obama menyadap ponsel saya selama proses pemilihan yang sangat sakral. Ini adalah Nixon/Watergate. Pria jahat (sakit)!" kata Trump dalam serangkaian tweet di akun Twitternya.

Baca Juga: Tanpa Bukti, Trump Mengaku Disadap Obama Selama Kampanye

Namun, melalui juru bicaranya, Obama membantah hal tersebut dan menyebutnya sebagai tuduhan palsu. "Baik Presiden Obama maupun pejabat Gedung Putih tidak pernah memerintahkan pengawasan terhadap setiap warga negara AS. Setiap perintah, jika ada, itu palsu," kata juru bicara Obama, Kevin Lewis.

Baca Juga: Obama Bantah Sadap Trump Selama Kampanye
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7633 seconds (0.1#10.140)