Depkeh AS Serahkan Dokumen Dugaan Penyadapan Trump ke Kongres

WASHINGTON - Departemen Kehakiman (Depkeh) Amerika Serikat (AS) mengatakan telah menyerahkan dokumen dugaan penyadapan Presiden Donald Trump kepada Kongres. Hal itu dilakukan menanggapi permintaan Kongres atas informasi yang bisa menjelaskan tuduhan Trump jika mantan Presiden Barack Obama memerintahkan lembaga AS untuk memata-matai dirinya.

"Informasi dikirimkan ke Komite Intelijen dan Peradilan DPR dan Senat," kata juru bicara Depkeh AS Sarah Isgur Flores seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (18/3/2017).

Seorang pejabat kongres, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan Komite Intelijen sedang memeriksa dokumen dan mungkin akan mengeluarkan pernyataan publik terkait hal tersebut.

Sumber pemerintah lain, yang juga meminta anonimitas ketika membahas informasi sensitif, mengatakan pemeriksaan awal menunjukkan jika dokumen itu berisi bukti untuk mengkonfirmasi tuduhan Trump. Trump menuding pemerintahan Obama telah menyadapnya atau Trump Tower di New York selama kampanye presiden lalu.

Pemimpin kedua komite intelijen DPR dan Senat, termasuk dari Partai Republik yang mendukung Trump, mengatakan mereka tidak menemukan bukti untuk mendukung tuduhan Trump jika Obama memerintahkan lembaga AS untuk memata-matai Trump. Gedung Putih sendiri secara terbuka tidak memberikan bukti atas tuduhan tersebut.

Awal pekan ini, panel Kongres mengirim surat untuk meminta salinan setiap perintah pengadilan yang terkait Trump atau koleganya yang mungkin dikeluarkan tahun lalu di bawah hukum pengawasan elektronik atau undang-undang anti-kejahatan meluas Departemen Kehakiman.