Trump: Korut Sudah Terlalu Lama Permainkan AS
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan, pihaknya sudah kehilangan kesabaran terhadap Korea Utara (Korut). Menurutnya, Korut sudah terlalu lama mempermainkan AS.
Trump menyatakan, perilaku Korut sangatlah buruk, seperti anak nakal yang tidak bisa diatur. Dia kemudian menyebut China sebagai sekutu dekat Korut, tidak berbuat banyak untuk bisa menekan Korut.
"Kout berperilaku sangat buruk. Mereka telah mempermaikan AS selama bertahun-tahun. China tidak terlalu banyak membantu dalam hal ini," ucap Trump, seperti dilansir Reuters pada Jumat (17/3).
Sebelumnya, hal senada juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson. Dia mengatakan, pihaknya sudah kehilangan kesabaran terhadap Korea Utara (Korut). Oleh karena itu, tidak akan ada lagi kebijakan lunak terhadap Korut.
Tillerson bahkan mengatakan, pihaknya mungkin saja akan menggunakan kekuatan militer untuk menghadapi Korea Utara (Korut). Dia menyatakan, semua pendekatan dipertimbangkan saat ini.
"Kebijakan kesabaran strategis telah berakhir. Kami sedang menjajaki berbagai pendekatan baru, mulai dari diplomatik, keamanan dan langkah-langkah ekonomi. Semua opsi ada di atas meja," kata Tillerson.
Trump menyatakan, perilaku Korut sangatlah buruk, seperti anak nakal yang tidak bisa diatur. Dia kemudian menyebut China sebagai sekutu dekat Korut, tidak berbuat banyak untuk bisa menekan Korut.
"Kout berperilaku sangat buruk. Mereka telah mempermaikan AS selama bertahun-tahun. China tidak terlalu banyak membantu dalam hal ini," ucap Trump, seperti dilansir Reuters pada Jumat (17/3).
Sebelumnya, hal senada juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson. Dia mengatakan, pihaknya sudah kehilangan kesabaran terhadap Korea Utara (Korut). Oleh karena itu, tidak akan ada lagi kebijakan lunak terhadap Korut.
Tillerson bahkan mengatakan, pihaknya mungkin saja akan menggunakan kekuatan militer untuk menghadapi Korea Utara (Korut). Dia menyatakan, semua pendekatan dipertimbangkan saat ini.
"Kebijakan kesabaran strategis telah berakhir. Kami sedang menjajaki berbagai pendekatan baru, mulai dari diplomatik, keamanan dan langkah-langkah ekonomi. Semua opsi ada di atas meja," kata Tillerson.
(esn)