Badai Stella Ganggu Aktivitas 50 Juta Warga
A
A
A
NEW YORK - Badai musim dingin Stella kemarin menerjang wilayah Amerika Serikat (AS) bagian timur laut dan mengakibatkan banyak sekolah ditutup dan ribuan penerbangan dibatalkan. Stella – badai musim dingin paling kuat tahun ini – diprediksi akan mengakibatkan salju di New York mencapai 60 cm.
Badai itu juga membawa angin kencang dengan kecepatan 100 km per jam. Sebanyak 50 juta warga AS yang tinggal di AS bagian timur laut akan terkena dampak langsung badai Stella tersebut. Dengan kondisi ekstrem tersebut, pemerintah negara bagian AS meminta warganya untuk tetap tinggal di rumah.
Badan Cuaca Nasional (NWS) memperingatkan delapan negara bagian, termasuk New York, Pennsylvania, New Jersey, dan Connecticut, akan diterjang badai Stella. “Jika kamu harus pergi ke luar rumah, lakukan sesingkat mungkin. Lebih baik kalian tinggal di rumah,” kata Wali Kota New York Bill de Blasio, dilansir Reuters.
Layanan kereta bawah tanah juga dihentikan, begitu juga dengan rute kereta api yang melewati New York. Di New York City yang dihuni 8,4 juta warga, Blasio juga mendeklarasikan status darurat sejak Senin (13/3) malam waktu setempat. Dia mengungkapkan ketebalan salju hingga 60 cm diperkirakan mencair dalam waktu beberapa jam. Gubernur Negara Bagian New York Andrew Cuomo memerintahkan warganya untuk menyiapkan pasokan makanan dan air mineral selama 10 hari.
“Lebih baik warga tinggal dirumah,” saranCuomokepada CBS Radio. Cuomo mengungkapkan badai Stella bisa menjadi situasi yang berbahaya. NWS memperingatkan badai salju diperkirakan akan terjadi selama 24 jam sejak kemarin hingga hari ini. Wilayah padat penduduk yang akan terkena dampak langsung badai tersebut adalah Maine hingga Virginia hingga Ohio.
Di Connecticut, Gubernur Dannel Malloy mengumumkan larangan bepergian. Penduduk di wilayah yang dilintasi badai untuk tetap tinggal di rumah. “Ke mana pun kalian pada Selasa pagi (kemarin), kalian harus ingat bahwa ada badai hingga malam,” ucap Malloy, dilansir CNN. Lebih dari 7.600 penerbangan dibatalkan sejak Senin dan Selasa (14/2) waktu setempat di berbagai bandara di New York, New York, Boston, Baltimore, Washington, dan Philadelphia.
Pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Kanselir Jerman Angela Merkel di Washington diperkirakan ditunda hingga Jumat mendatang. Di New York kantor pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ditutup. Itu mengakibatkan ribuan delegasi yang akan menghadiri konferensi perempuan menghadapi banyak kesulitan. Di pasar keuangan banyak pialang saham Wall Street memilih bekerja di rumah dengan volume perdagangan yang sangat rendah.
Di Washington, Taman Nasional memperkirakan 90% bunga sakura yang siap terpaksa akan hancur karena badai salju. Sekolah-sekolah di New York, Connecticut, Massachusetts, hingga Pulau Rhode, serta Washington dan Virginia juga ditutup. Presiden AS Donald Trump langsung memerintahkan Kementerian Keamanan Dalam Negeri dan Badan Manajemen Darurat Federal untuk mempersiapkan bantuan.
“Semua orang di pemerintahan harus siap dan siaga,” kata Trump. Dia meminta agar masyarakat tidak berharap tentang kondisi terburuk yang akan terjadi. Badai musim dingin Stella terbentuk di dekat perairan. Itu terjadi akibat tabrakan dua sistem tekanan rendah yang diperkirakan akan mengakibatkan salju tebal di New York, Connecticut, Massachusetts, New Hampshire, Pennsylvania, dan Vermont.
“Kita memperkirakan badai Stella akan menjadi salju terburuk pada musim kali ini,” kata pakar meteorologi NWS Melissa Di Spigna kepada AFP . NWS memperingatkan badai itu juga akan mengakibatkan temperatur sangat rendah. Badai Stella tersebut merupakan hal yang tidak normal. Salju turun di Boston mencapai 30 cm. Khusus di Washington, ketebalan salju mencapai 13 cm.
“Jarak pandang juga sangat jelek karena kondisinya sangat buruk,” demikian keterangan NWS. Selain New York, negara bagian lain seperti New Jersey, Pennsylvania, dan Virginia juga mendeklarasikan status darurat menghadapi badai Stella.
“Ketika badai itu menghantam, itu akan semakin keras karena salju akan turun dengan deras,” kata Gubernur Massachusetts Charlie Baker. Dia menyarankan warga untuk tetap bekerja di rumah dan tidak perlu berkantor.
Badai itu juga membawa angin kencang dengan kecepatan 100 km per jam. Sebanyak 50 juta warga AS yang tinggal di AS bagian timur laut akan terkena dampak langsung badai Stella tersebut. Dengan kondisi ekstrem tersebut, pemerintah negara bagian AS meminta warganya untuk tetap tinggal di rumah.
Badan Cuaca Nasional (NWS) memperingatkan delapan negara bagian, termasuk New York, Pennsylvania, New Jersey, dan Connecticut, akan diterjang badai Stella. “Jika kamu harus pergi ke luar rumah, lakukan sesingkat mungkin. Lebih baik kalian tinggal di rumah,” kata Wali Kota New York Bill de Blasio, dilansir Reuters.
Layanan kereta bawah tanah juga dihentikan, begitu juga dengan rute kereta api yang melewati New York. Di New York City yang dihuni 8,4 juta warga, Blasio juga mendeklarasikan status darurat sejak Senin (13/3) malam waktu setempat. Dia mengungkapkan ketebalan salju hingga 60 cm diperkirakan mencair dalam waktu beberapa jam. Gubernur Negara Bagian New York Andrew Cuomo memerintahkan warganya untuk menyiapkan pasokan makanan dan air mineral selama 10 hari.
“Lebih baik warga tinggal dirumah,” saranCuomokepada CBS Radio. Cuomo mengungkapkan badai Stella bisa menjadi situasi yang berbahaya. NWS memperingatkan badai salju diperkirakan akan terjadi selama 24 jam sejak kemarin hingga hari ini. Wilayah padat penduduk yang akan terkena dampak langsung badai tersebut adalah Maine hingga Virginia hingga Ohio.
Di Connecticut, Gubernur Dannel Malloy mengumumkan larangan bepergian. Penduduk di wilayah yang dilintasi badai untuk tetap tinggal di rumah. “Ke mana pun kalian pada Selasa pagi (kemarin), kalian harus ingat bahwa ada badai hingga malam,” ucap Malloy, dilansir CNN. Lebih dari 7.600 penerbangan dibatalkan sejak Senin dan Selasa (14/2) waktu setempat di berbagai bandara di New York, New York, Boston, Baltimore, Washington, dan Philadelphia.
Pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Kanselir Jerman Angela Merkel di Washington diperkirakan ditunda hingga Jumat mendatang. Di New York kantor pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ditutup. Itu mengakibatkan ribuan delegasi yang akan menghadiri konferensi perempuan menghadapi banyak kesulitan. Di pasar keuangan banyak pialang saham Wall Street memilih bekerja di rumah dengan volume perdagangan yang sangat rendah.
Di Washington, Taman Nasional memperkirakan 90% bunga sakura yang siap terpaksa akan hancur karena badai salju. Sekolah-sekolah di New York, Connecticut, Massachusetts, hingga Pulau Rhode, serta Washington dan Virginia juga ditutup. Presiden AS Donald Trump langsung memerintahkan Kementerian Keamanan Dalam Negeri dan Badan Manajemen Darurat Federal untuk mempersiapkan bantuan.
“Semua orang di pemerintahan harus siap dan siaga,” kata Trump. Dia meminta agar masyarakat tidak berharap tentang kondisi terburuk yang akan terjadi. Badai musim dingin Stella terbentuk di dekat perairan. Itu terjadi akibat tabrakan dua sistem tekanan rendah yang diperkirakan akan mengakibatkan salju tebal di New York, Connecticut, Massachusetts, New Hampshire, Pennsylvania, dan Vermont.
“Kita memperkirakan badai Stella akan menjadi salju terburuk pada musim kali ini,” kata pakar meteorologi NWS Melissa Di Spigna kepada AFP . NWS memperingatkan badai itu juga akan mengakibatkan temperatur sangat rendah. Badai Stella tersebut merupakan hal yang tidak normal. Salju turun di Boston mencapai 30 cm. Khusus di Washington, ketebalan salju mencapai 13 cm.
“Jarak pandang juga sangat jelek karena kondisinya sangat buruk,” demikian keterangan NWS. Selain New York, negara bagian lain seperti New Jersey, Pennsylvania, dan Virginia juga mendeklarasikan status darurat menghadapi badai Stella.
“Ketika badai itu menghantam, itu akan semakin keras karena salju akan turun dengan deras,” kata Gubernur Massachusetts Charlie Baker. Dia menyarankan warga untuk tetap bekerja di rumah dan tidak perlu berkantor.
(esn)