Inggris Sebut Rusia sebagai Negara Penuh Trik Kotor
A
A
A
LONDON - Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson menyebut Rusia sebagai negara yang memiliki banyak trik kotor untuk bisa mencampuri urusan dalam negeri negara lain, termasuk di dalam Inggris.
Meski demikian, dalam sebuah wawancara dengan ITV, Johnson menyebut sampai saat ini pihaknya belum menemukan adanya bukti campur tangan Rusia dalam urusan dalam negeri Inggris atau sejumlah negara Eropa lainnya.
"Kami tidak memiliki bukti Rusia benar-benar terlibat dalam mencoba untuk melemahkan proses demokrasi kita. Tapi, kita memiliki banyak bukti Rusia mampu melakukan itu. Rusia memiliki banyak trik kotor," ucap Johnson, seperti dilansir Russia Today pada Senin (13/3).
Sementara itu, ketika ditanya pendekatan apa yang akan diambil Inggris terhadap Rusia saat ini, mantan Walikota London itu mengatakan Inggris perlu mengambil pendekatan dua jalur terhadap Rusia.
"Sebagaimana Perdana Menteri (Theresa May) katakan, kita harus melakukan pendekatan (dengan Rusia), tapi kita harus hati-hati," ucapnya.
Pernyataan Johnson ini sendiri muncul beberapa minggu sebelum kunjungannya ke Rusia, di mana ia akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Kunjungan ini akan menjadi kunjungan pertama Menteri Luar Negeri Inggris ke Rusia dalam lima tahun terakhir.
Meski demikian, dalam sebuah wawancara dengan ITV, Johnson menyebut sampai saat ini pihaknya belum menemukan adanya bukti campur tangan Rusia dalam urusan dalam negeri Inggris atau sejumlah negara Eropa lainnya.
"Kami tidak memiliki bukti Rusia benar-benar terlibat dalam mencoba untuk melemahkan proses demokrasi kita. Tapi, kita memiliki banyak bukti Rusia mampu melakukan itu. Rusia memiliki banyak trik kotor," ucap Johnson, seperti dilansir Russia Today pada Senin (13/3).
Sementara itu, ketika ditanya pendekatan apa yang akan diambil Inggris terhadap Rusia saat ini, mantan Walikota London itu mengatakan Inggris perlu mengambil pendekatan dua jalur terhadap Rusia.
"Sebagaimana Perdana Menteri (Theresa May) katakan, kita harus melakukan pendekatan (dengan Rusia), tapi kita harus hati-hati," ucapnya.
Pernyataan Johnson ini sendiri muncul beberapa minggu sebelum kunjungannya ke Rusia, di mana ia akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Kunjungan ini akan menjadi kunjungan pertama Menteri Luar Negeri Inggris ke Rusia dalam lima tahun terakhir.
(esn)