Justin Bieber KW Diduga Cabuli 157 Anak Diseluruh Dunia
A
A
A
SYDNEY - Seorang pria yang menyamar sebagai Justin Bieber di dunia maya didakwa telah melakukan lebih dari 900 kejahatan seks terhadap anak-anak di Australia. Menurut pihak kepolisian Queensland Pria berusia 42 tahun itu menyamar sebagai penyanyi asal Kanada untuk mendapatkan gambar eksplisit dari anak-anak.
Pelaku didakwa dengan 931 kejahatan, termasuk tiga pemerkosaan, yang diduga melibatkan 157 korban di seluruh dunia. Detektif Inspektur Jon Rouse menyebut tuduhan tersebut sangat mengejutkan dan memperingatkan kepada para penggemar dari penyanyi muda itu dan para orang tua untuk waspada.
"Fakta bahwa begitu banyak anak-anak yang bisa percaya bahwa mereka berkomunikasi dengan selebriti tertentu menyoroti pentingnya untuk memikirkan kembali secara serius tentang cara kita sebagai masyarakat mendidik anak-anak kita tentang keamanan online," kata Rouse seperti dikutip dari BBC, Kamis (9/3/2017).
Polisi Queensland mengkonfirmasi jika penyelidikan juga melibatkan otoritas internasional. Menurut media lokal mereka melibatkan polisi Jerman dan Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (AS). Lima puluh korban diduga berada di AS, enam berada di Australia, sementara 101 berada di negara yang tidak disebutkan namanya.
Pria itu sudah menghadapi tuduhan di Queensland karena memiliki materi eksploitatif dan dandanan anak-anak, tapi 931 tuduhan ditambahkan pekan ini setelah polisi menggeledah komputernya. Dakwaan terbaru, terjadi pada tahun 2007, termasuk tiga tuduhan perkosaan dan lima dari pencabulan terhadap anak di bawah 12 tahun.
"Pelaku telah menggunakan "multiple platform online" termasuk Facebook dan Skype untuk berkomunikasi dengan anak-anak," kata polisi.
Rouse mengatakan jumlah tuduhan itu menunjukkan jangkauan global dan keterampilan pelaku kejahatan seks terhadap anak dalam mendekati dan merayu korban. Ia pun mendesak orang tua untuk membantu menjaga anak-anak saat online.
Pria itu akan menjalani pengadilan di Brisbane pada tanggal 6 April mendatang.
Pelaku didakwa dengan 931 kejahatan, termasuk tiga pemerkosaan, yang diduga melibatkan 157 korban di seluruh dunia. Detektif Inspektur Jon Rouse menyebut tuduhan tersebut sangat mengejutkan dan memperingatkan kepada para penggemar dari penyanyi muda itu dan para orang tua untuk waspada.
"Fakta bahwa begitu banyak anak-anak yang bisa percaya bahwa mereka berkomunikasi dengan selebriti tertentu menyoroti pentingnya untuk memikirkan kembali secara serius tentang cara kita sebagai masyarakat mendidik anak-anak kita tentang keamanan online," kata Rouse seperti dikutip dari BBC, Kamis (9/3/2017).
Polisi Queensland mengkonfirmasi jika penyelidikan juga melibatkan otoritas internasional. Menurut media lokal mereka melibatkan polisi Jerman dan Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (AS). Lima puluh korban diduga berada di AS, enam berada di Australia, sementara 101 berada di negara yang tidak disebutkan namanya.
Pria itu sudah menghadapi tuduhan di Queensland karena memiliki materi eksploitatif dan dandanan anak-anak, tapi 931 tuduhan ditambahkan pekan ini setelah polisi menggeledah komputernya. Dakwaan terbaru, terjadi pada tahun 2007, termasuk tiga tuduhan perkosaan dan lima dari pencabulan terhadap anak di bawah 12 tahun.
"Pelaku telah menggunakan "multiple platform online" termasuk Facebook dan Skype untuk berkomunikasi dengan anak-anak," kata polisi.
Rouse mengatakan jumlah tuduhan itu menunjukkan jangkauan global dan keterampilan pelaku kejahatan seks terhadap anak dalam mendekati dan merayu korban. Ia pun mendesak orang tua untuk membantu menjaga anak-anak saat online.
Pria itu akan menjalani pengadilan di Brisbane pada tanggal 6 April mendatang.
(ian)