Kosovo Hendak Bangun Militer Sendiri, NATO dan AS Kesal
A
A
A
PRISTINA - NATO dan Amerika Serikat (AS) mengaku kesal dengan ide Kosovo untuk membentuk militer mereka sendiri. Sejauh ini Kosovo hanya memiliki satuan pasukan keamanan, semacam polisi, dan bukan tentara.
NATO, yang memiliki sekitar 4.500 tentara yang ditempatkan di Kosovo, mengatakan rencana itu menimbulkan kekhawatiran serius.
"Saya membuat jelas langkah-langkah unilateral seperti ini tidak membantu," kata Seketaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Rabu (8/3).
Sementara itu, AS menyatakan jika sampai Kosovo merealisasikan pembentukan militer, maka AS akan mengevaluasi semua kerjasasama dan bantuan yang diberikan AS kepada Kosovo.
"Adopsi dari amandemen akan memaksa kita untuk mengevaluasi kembali bantuan lama untuk pasukan keamanan Kosovo," kata Kedutaan Besar AS di Pristina, ibukota Kosovo.
Kosovo pada awalnya adalah bagian dari Serbia. Dua dekade lalu, terjadi sebuah perang yang membuat hubungan antara Belgrade adn Pristina memburuk. Serbia terus menganggap Kosovo, yang menyatakan kemerdekaan pada tahun 2008, sebagai provinsi yang membangkang.
Parlemen Kosovo kemarin mengindikasikan akan mempersiapkan amandemen hukum yang ada yang akan memungkinkan Pasukan Keamanan Kosovo (KSF) untuk membeli senjata berat, dan efektif, dan mengubahnya menjadi tentara.
NATO, yang memiliki sekitar 4.500 tentara yang ditempatkan di Kosovo, mengatakan rencana itu menimbulkan kekhawatiran serius.
"Saya membuat jelas langkah-langkah unilateral seperti ini tidak membantu," kata Seketaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Rabu (8/3).
Sementara itu, AS menyatakan jika sampai Kosovo merealisasikan pembentukan militer, maka AS akan mengevaluasi semua kerjasasama dan bantuan yang diberikan AS kepada Kosovo.
"Adopsi dari amandemen akan memaksa kita untuk mengevaluasi kembali bantuan lama untuk pasukan keamanan Kosovo," kata Kedutaan Besar AS di Pristina, ibukota Kosovo.
Kosovo pada awalnya adalah bagian dari Serbia. Dua dekade lalu, terjadi sebuah perang yang membuat hubungan antara Belgrade adn Pristina memburuk. Serbia terus menganggap Kosovo, yang menyatakan kemerdekaan pada tahun 2008, sebagai provinsi yang membangkang.
Parlemen Kosovo kemarin mengindikasikan akan mempersiapkan amandemen hukum yang ada yang akan memungkinkan Pasukan Keamanan Kosovo (KSF) untuk membeli senjata berat, dan efektif, dan mengubahnya menjadi tentara.
(esn)