Digusur, Warga Desa di Cina Cerai Massal untuk Dapat Kompensasi Lebih
A
A
A
BEIJING - Lebih dari 160 pasangan di sebuah desa di China timur memutuskan untuk bercerai. Itu dilakukan agar mereka bisa mendapatkan kompensasi lebih banyak setelah rumah mereka dibongkar paksa.
Desa Jiangbei yang berada di provinsi Jiangsi terkena dampak dari proyek pembangunan. Desa tersebut terpaksa diratakan untuk membuat jalan bagi zona pengembangan teknologi tinggi.
Untuk itu, setiap rumah yang diratakan akan mendapatkan kompensasi. Besaran kompensasi yang diterima setiap pasangan bisa membuat mereka memenuhi syarat untuk dua rumah baru. Ada tambahwa ekstra sebesar Rp254 juta jika mereka bercerai dan mengklaim kompensasi sebagai lajang seperti dikutip dari BBC, Sabtu (4/3/2017).
Keluarga yang telah tinggal di sana selama beberapa generasi memiliki sedikit pilihan selain pindah ke rumah baru yang disediakan oleh pemerintah daerah. Setiap pasangan bisa berharap untuk mendapatkan satu rumah berukuran 220m persegi.
Tapi keluarga di desa itu membaca dengan baik pengumuman kompensasi dan menyadari bahwa jika mereka bercerai melalui pengadilan, mereka juga bisa mengklaim tambahan properti seluas 70m persegi dan uang tunai sebagai kompensasi.
Menurut China Daily, sebuah firma hukum meminta biaya lebih dari Rp26 juta untuk membatu perceraian mereka. Beberapa pasangan berharap untuk bisa menikah lagi di kemudian hari
"Semua orang melakukan hal ini, kita akan berurusan dengan hal-hal lain nanti," kata salah satu warga Nanjing kepada Morning Post.
Belum diketahui dengan pasti apakah benar salah satu pasangan akan benar-benar menerima kompensasi tambahan. Para pejabat mengatakan mereka menyadari celah itu dan tidak tahu apakah pengaturan kompensasi akan berubah.
Kasus serupa juga pernah terjadi sebelumnya di wilayah Nanjing, ibukota wilayah Jiangsu, China Daily melaporkan.
Desa Jiangbei yang berada di provinsi Jiangsi terkena dampak dari proyek pembangunan. Desa tersebut terpaksa diratakan untuk membuat jalan bagi zona pengembangan teknologi tinggi.
Untuk itu, setiap rumah yang diratakan akan mendapatkan kompensasi. Besaran kompensasi yang diterima setiap pasangan bisa membuat mereka memenuhi syarat untuk dua rumah baru. Ada tambahwa ekstra sebesar Rp254 juta jika mereka bercerai dan mengklaim kompensasi sebagai lajang seperti dikutip dari BBC, Sabtu (4/3/2017).
Keluarga yang telah tinggal di sana selama beberapa generasi memiliki sedikit pilihan selain pindah ke rumah baru yang disediakan oleh pemerintah daerah. Setiap pasangan bisa berharap untuk mendapatkan satu rumah berukuran 220m persegi.
Tapi keluarga di desa itu membaca dengan baik pengumuman kompensasi dan menyadari bahwa jika mereka bercerai melalui pengadilan, mereka juga bisa mengklaim tambahan properti seluas 70m persegi dan uang tunai sebagai kompensasi.
Menurut China Daily, sebuah firma hukum meminta biaya lebih dari Rp26 juta untuk membatu perceraian mereka. Beberapa pasangan berharap untuk bisa menikah lagi di kemudian hari
"Semua orang melakukan hal ini, kita akan berurusan dengan hal-hal lain nanti," kata salah satu warga Nanjing kepada Morning Post.
Belum diketahui dengan pasti apakah benar salah satu pasangan akan benar-benar menerima kompensasi tambahan. Para pejabat mengatakan mereka menyadari celah itu dan tidak tahu apakah pengaturan kompensasi akan berubah.
Kasus serupa juga pernah terjadi sebelumnya di wilayah Nanjing, ibukota wilayah Jiangsu, China Daily melaporkan.
(ian)