Tiga Belas Napi Melarikan Diri dari Penjara Filipina
A
A
A
MANILA - Sedikitnya 13 narapidana kasus narkoba melarikan diri dari penjara Filipina. Peristiwa ini adalah yang terbaru dalam serangkaian pelarian dari penjara di Filipina.
Juru bicara badan anti narkoba Filipina, Derrick Arnold Carreon mengatakan 13 napi menyelinap keluar dari penjara di sebuah penjara polisi di kota San Fernando, sebelah utara Manila, sebelum fajar.
"Mereka menggergaji jeruji dengan gergaji besi," katanya sembari menambahkan penyelidikan sedang berlangsung untuk mengetahui bagaimana mereka sampai mendapatkan gergaji seperti dikutip dari New Straits Times, Minggu (26/2/2017).
Filipina sering terjadi peristiwa napi melarikan diri secara massal dari penjara. Mereka melarikan diri dari penjara yang biasanya penuh sesak, kurang terpelihara dan tidak cukup dijaga.
Pelarian napi terbesar di negara itu terjadi pada bulan Januari lalu. Saat itu, 150 napi berhasil melarikan diri dari sebuah penjara di Filipina selatan. Hal itu terjadi setelah sekitar seratus orang bersenjata menyerbu penjara tersebut.
Pada Agustus 2016 anggota kelompok ekstrimis Muslim yang berjanji setia kepada kelompok Negara Islam menyerbu penjara di selatan Filipina. Sedikitnya 23 narapidana berhasil melarikan diri.
Juru bicara badan anti narkoba Filipina, Derrick Arnold Carreon mengatakan 13 napi menyelinap keluar dari penjara di sebuah penjara polisi di kota San Fernando, sebelah utara Manila, sebelum fajar.
"Mereka menggergaji jeruji dengan gergaji besi," katanya sembari menambahkan penyelidikan sedang berlangsung untuk mengetahui bagaimana mereka sampai mendapatkan gergaji seperti dikutip dari New Straits Times, Minggu (26/2/2017).
Filipina sering terjadi peristiwa napi melarikan diri secara massal dari penjara. Mereka melarikan diri dari penjara yang biasanya penuh sesak, kurang terpelihara dan tidak cukup dijaga.
Pelarian napi terbesar di negara itu terjadi pada bulan Januari lalu. Saat itu, 150 napi berhasil melarikan diri dari sebuah penjara di Filipina selatan. Hal itu terjadi setelah sekitar seratus orang bersenjata menyerbu penjara tersebut.
Pada Agustus 2016 anggota kelompok ekstrimis Muslim yang berjanji setia kepada kelompok Negara Islam menyerbu penjara di selatan Filipina. Sedikitnya 23 narapidana berhasil melarikan diri.
(ian)