Ahli Sangkal Klaim Trump soal Kemampuan Nuklir AS Ketinggalan
A
A
A
WASHINGTON - Seorang ahli senjata nuklir independen Stephen Schwartz menyangkal klaim Presiden Donald Trump bahwa kemampuan senjata nuklir Amerika Serikat (AS) ketinggalan. Trump telah bersumpah memperluas arsenal nuklir AS hingga tak tertandingi oleh negara mana pun.
AS saat ini sedang berupaya menjalani program modernisasi senjata yang bisa menghabiskan biaya lebih dari USD1 triliun. Trump dalam sebuah wawancara dengan Reuters sebelumnya mengatakan bahwa kemampuan senjata nuklir AS sudah tertinggal di belakang.
“Trump mengatakan kita tidak bisa jatuh di belakang. Jatuh di balik siapa dan bagaimana?,” kata Schwartz. ”Tidak jelas bagi saya, dan itu tidak jelas bagi banyak dari rekan-rekan saya (para ahli senjata nuklir),” ujarnya, yang dilansir Sabtu (25/2/2017).
Menurutnya, keunggulan AS dibandingkan dengan Rusia tidak didasarkan pada jumlah hulu ledak. Tapi, pada sistem pengiriman yang lebih maju.
Ahli senjata nuklir ini melanjutkan, sebagian besar persenjataan nuklir Rusia—yang sekarang sedang dimodernisasi—juga terdiri dari rudal balistik antarbenua (ICBM) darat yang lokasinya juga sudah diungkap Washington di bawah perjanjian pengendalian senjata.
“AS mempertahankan armada kapal selam bersenjata nuklir di bawah Samudra Atlantik dan Pasifik yang kebal dari deteksi,” ujarnya.
Sebaliknya, sambung dia, kapal selam bersenjata rudal Rusia juga jarang melakukan patroli pencegahan.
AS saat ini sedang berupaya menjalani program modernisasi senjata yang bisa menghabiskan biaya lebih dari USD1 triliun. Trump dalam sebuah wawancara dengan Reuters sebelumnya mengatakan bahwa kemampuan senjata nuklir AS sudah tertinggal di belakang.
“Trump mengatakan kita tidak bisa jatuh di belakang. Jatuh di balik siapa dan bagaimana?,” kata Schwartz. ”Tidak jelas bagi saya, dan itu tidak jelas bagi banyak dari rekan-rekan saya (para ahli senjata nuklir),” ujarnya, yang dilansir Sabtu (25/2/2017).
Menurutnya, keunggulan AS dibandingkan dengan Rusia tidak didasarkan pada jumlah hulu ledak. Tapi, pada sistem pengiriman yang lebih maju.
Ahli senjata nuklir ini melanjutkan, sebagian besar persenjataan nuklir Rusia—yang sekarang sedang dimodernisasi—juga terdiri dari rudal balistik antarbenua (ICBM) darat yang lokasinya juga sudah diungkap Washington di bawah perjanjian pengendalian senjata.
“AS mempertahankan armada kapal selam bersenjata nuklir di bawah Samudra Atlantik dan Pasifik yang kebal dari deteksi,” ujarnya.
Sebaliknya, sambung dia, kapal selam bersenjata rudal Rusia juga jarang melakukan patroli pencegahan.
(mas)