Pria Inggris Hendak Gabung ISIS untuk Beli Budak Perawan 9 Tahun
A
A
A
LONDON - Seorang pria asal London, Inggris, diadili di pengadilan setelah berencana bergabung dengan ISIS di Suriah. Pria bernama Patrick Kabele, 32, ini berencana bergabung dengan ISIS untuk membeli budak perawan berusia sembilan tahun.
Rencananya itu terungkap dari catatan harian yang dia tulis ketika hendak pergi ke Suriah. Dia ditangkap saat akan naik pesawat Pegasus Airlines dari Gatwick menuju Istanbul, Turki, pada 20 Agustus tahun lalu.
Saat ditangkap dia membawa uang tunai sebesar 3.000 poundsterling. Dari catatan harian juga terungkap bahwa Kabele ingin mati muda.
“Jika saya menikah lagi harus (dengan) seorang gadis perawan sembilan tahun seperti yang saya inginkan. Semakin muda dan berpengalaman, akan lebih baik,” bunyi catatan Kabele. Dalam catatan itu, dia rela menunggu sampai memiliki dana yang cukup untuk membeli budak perawan seperti yang dia dambakan.
Juri atau hakim di Pengadilan Woolwich mengatakan bahwa Kabele diadili karena pelanggaran terorisme. Menurut pengadilan, catatan harian Kabele juga mengungkap bahwa pria itu akan membeli empat perempuan untuk dijadikan istri jika uangnya cukup.
Kabele sejatinya lahir di Uganda dan kemudian menjadi warga negara Inggris. Dia menggap rencananya untuk bergabung dengan kelompok Islamic State atau ISIS di Suriah sebagai “hijrah”.
Jaksa pengadilan, Alison Morgan, juga mengonfirmasi rencana terdakwa untuk membeli budak perempuan muda. ”Anda mungkin ingin bertanya pada diri sendiri di mana terdakwa pikir dia mungkin bisa menggunakan uangnya untuk membeli seorang perawan muda,” kata Morgan, seperti dikutip Mail Online, semalam (22/2/2017).
Rencananya itu terungkap dari catatan harian yang dia tulis ketika hendak pergi ke Suriah. Dia ditangkap saat akan naik pesawat Pegasus Airlines dari Gatwick menuju Istanbul, Turki, pada 20 Agustus tahun lalu.
Saat ditangkap dia membawa uang tunai sebesar 3.000 poundsterling. Dari catatan harian juga terungkap bahwa Kabele ingin mati muda.
“Jika saya menikah lagi harus (dengan) seorang gadis perawan sembilan tahun seperti yang saya inginkan. Semakin muda dan berpengalaman, akan lebih baik,” bunyi catatan Kabele. Dalam catatan itu, dia rela menunggu sampai memiliki dana yang cukup untuk membeli budak perawan seperti yang dia dambakan.
Juri atau hakim di Pengadilan Woolwich mengatakan bahwa Kabele diadili karena pelanggaran terorisme. Menurut pengadilan, catatan harian Kabele juga mengungkap bahwa pria itu akan membeli empat perempuan untuk dijadikan istri jika uangnya cukup.
Kabele sejatinya lahir di Uganda dan kemudian menjadi warga negara Inggris. Dia menggap rencananya untuk bergabung dengan kelompok Islamic State atau ISIS di Suriah sebagai “hijrah”.
Jaksa pengadilan, Alison Morgan, juga mengonfirmasi rencana terdakwa untuk membeli budak perempuan muda. ”Anda mungkin ingin bertanya pada diri sendiri di mana terdakwa pikir dia mungkin bisa menggunakan uangnya untuk membeli seorang perawan muda,” kata Morgan, seperti dikutip Mail Online, semalam (22/2/2017).
(mas)