Gedung Putih: Tidak Ada Bukti Kolusi dengan Rusia
A
A
A
WASHINGTON - Kepala Staf Gedung Putih Reince Priebus mengatakan ia telah diberitahu oleh pejabat intelijen bahwa tidak ada kolusi antara Rusia dan tim kampanye Presiden. Pernyataan ini muncul ditengah upaya FBI mengejar tiga bukti terkait dugaan peretasan pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) tahun lalu.
"The New York Times pekan lalu mengeluarkan sebuah artikel tanpa sumber langsung yang mengatakan kampanye Trump memiliki kontak yang konstan dengan mata-mata Rusia," kata Priebus seperti dikutip dari Sputniknews, Senin (20/2/2017).
Priebus bahkan mengatakan cerita tersebut sebagai cerita sampah. "Saya dapat meyakinkan Anda, dan saya sudah disetujui untuk mengatakan ini, bahwa komunitas tingkat atas intelijen telah meyakinkan saya bahwa cerita itu tidak akurat tapi itu terlalu berlebih-lebihan," kata Priebus.
Sebelumnya New York Times awal pekan ini, mendapatkan catatan telepon dan catatan panggilan mengungkapkan bahwa tim kampanye sekarang Presiden Donald Trump dan sejumlah pejabat lainnya melakukan kontak dengan pejabat intelijen Rusia beberapa tahun sebelum pemilu.
Artikel, yang mengutip sumber-sumber anonim, mengatakan kontak tersebut menyebabkan pejabat intelijen menyelidiki apakah tim kampanye Trump berkolusi dengan Rusia dalam dua insiden peretasan Komite Nasional Demokrat atau menggoyang pemilu. Sejauh ini, bukti kerja sama itu belum ditemukan, New York Times melaporkan, meskipun jumlah kontak tersebut mengkhawatirkan dan penyelidikan sedang berlangsung.
"Cerita ini salah dan ada apa-apanya," kata Priebus, mengutip sumber anonim tersebut: pejabat intelijen tingkat tinggi AS. Priebus mengatakan pejabat intelijen AS mengatakan tidak ada kolusi antara tim kampanye dan agen-agen asing.
Meskipun Priebus tidak bebas untuk mengungkapkan nama orang atau orang-orang yang berbicara dengannya, ia menegaskan, "Ketika saya mengatakan orang tingkat atas, itu maksudnya orang tingkat atas."
"The New York Times pekan lalu mengeluarkan sebuah artikel tanpa sumber langsung yang mengatakan kampanye Trump memiliki kontak yang konstan dengan mata-mata Rusia," kata Priebus seperti dikutip dari Sputniknews, Senin (20/2/2017).
Priebus bahkan mengatakan cerita tersebut sebagai cerita sampah. "Saya dapat meyakinkan Anda, dan saya sudah disetujui untuk mengatakan ini, bahwa komunitas tingkat atas intelijen telah meyakinkan saya bahwa cerita itu tidak akurat tapi itu terlalu berlebih-lebihan," kata Priebus.
Sebelumnya New York Times awal pekan ini, mendapatkan catatan telepon dan catatan panggilan mengungkapkan bahwa tim kampanye sekarang Presiden Donald Trump dan sejumlah pejabat lainnya melakukan kontak dengan pejabat intelijen Rusia beberapa tahun sebelum pemilu.
Artikel, yang mengutip sumber-sumber anonim, mengatakan kontak tersebut menyebabkan pejabat intelijen menyelidiki apakah tim kampanye Trump berkolusi dengan Rusia dalam dua insiden peretasan Komite Nasional Demokrat atau menggoyang pemilu. Sejauh ini, bukti kerja sama itu belum ditemukan, New York Times melaporkan, meskipun jumlah kontak tersebut mengkhawatirkan dan penyelidikan sedang berlangsung.
"Cerita ini salah dan ada apa-apanya," kata Priebus, mengutip sumber anonim tersebut: pejabat intelijen tingkat tinggi AS. Priebus mengatakan pejabat intelijen AS mengatakan tidak ada kolusi antara tim kampanye dan agen-agen asing.
Meskipun Priebus tidak bebas untuk mengungkapkan nama orang atau orang-orang yang berbicara dengannya, ia menegaskan, "Ketika saya mengatakan orang tingkat atas, itu maksudnya orang tingkat atas."
(ian)