AS Kembali Lakukan Patroli di Laut China Selatan
A
A
A
WASHINGTON - Angkatan Laut (AS) Amerika Serikat (AS) menyatakan, mereka kembali memulai patroli di kawasan Laut China Selatan, setelah beberapa pekan absen melakukan patroli. Tindakan ini kembali menaikan ketegangan antara AS dan China di kawasan itu.
AL AS mengatakan, kapal yang turut melakukan patroli di Laut China Selatan adalah kapal induk USS Carl Vinson. Melalui akun Facebook resmi AL AS, mereka menyatakan patroli ini kembali berlangsung sejak kemarin.
Komandan kelompok patroli, Laksamana James Kilby, mengatakan pelatihan yang dilalukan pasukannya di Pasifik seminggu terakhir, sebelum akhirnya berpatroli di Laut China Selatan telah meningkatan efektivitas dan kesiapan kelompok dalam menghadapi situasi apapun.
"Kami sangat menantikan untuk menunjukkan kemampuan mereka, sementara terus membagun hubungan yang kuat dengan sekutu kami, mitra dan teman-teman di wilayah Indo-Asia-Pasifik," ucap Kilby, seperti dilansir Reuters pada Minggu (19/2).
China sendiri sebelumnya telah mewanti-wanti AS untuk tidak lagi melakukan patroli di kawasan Laut China Selatan. Kementerian Luar Negeri China menyebut patroli di patroli AS di Laut China Selatan memberikan ancaman terhadap kedaulatan mereka, dan ini akan direspon dengan keras.
AL AS mengatakan, kapal yang turut melakukan patroli di Laut China Selatan adalah kapal induk USS Carl Vinson. Melalui akun Facebook resmi AL AS, mereka menyatakan patroli ini kembali berlangsung sejak kemarin.
Komandan kelompok patroli, Laksamana James Kilby, mengatakan pelatihan yang dilalukan pasukannya di Pasifik seminggu terakhir, sebelum akhirnya berpatroli di Laut China Selatan telah meningkatan efektivitas dan kesiapan kelompok dalam menghadapi situasi apapun.
"Kami sangat menantikan untuk menunjukkan kemampuan mereka, sementara terus membagun hubungan yang kuat dengan sekutu kami, mitra dan teman-teman di wilayah Indo-Asia-Pasifik," ucap Kilby, seperti dilansir Reuters pada Minggu (19/2).
China sendiri sebelumnya telah mewanti-wanti AS untuk tidak lagi melakukan patroli di kawasan Laut China Selatan. Kementerian Luar Negeri China menyebut patroli di patroli AS di Laut China Selatan memberikan ancaman terhadap kedaulatan mereka, dan ini akan direspon dengan keras.
(esn)