Oposisi Suriah Ingin Pembicaraan Damai Bahas Transisi Politik
A
A
A
DAMASKUS - Kelompok oposisi Suriah menginginkan negosiasi damai dengan pemerintah Damaskus turut membahas transisi politik. Pembicaraan damai Suriah akan digelar di Jenewa pada pekan depan.
Juru bicara Komite Tinggi Negosiasi (HNC), Salim al-Muslit mengatakan, Presiden Bashar al-Assad tidak bisa memiliki peran dalam transisi. Menurutnya harga yang dibayar mahal oleh rakyat Suriah akan sia-sia jika ia tetap berkuasa.
Muslit mengatakan HNC, yang mencakup kelompok-kelompok pemberontak dan lawan politik Assad, ingin memulai negosiasi dengan membahas sebuah badan untuk mengawasi transisi. Namun Assad sebelumnya telah mengesampingkan gagasan itu.
"Kami ingin negosiasi langsung, kami ingin menghemat waktu, kami ingin akhir yang cepat untuk penderitaan rakyat Suriah," kata Muslit seperti dikutip dari Reuters, Kamis (16/2/2017). Namun dia mengatakan oposisi belum menerima agenda untuk pembicaraan, yang akan dimulai pada 23 Februari, menyusul pertemuan awal yang dimulai pada 20 Februari.
Rusia, sekutu Assad paling kuat, telah berupaya untuk menghidupkan kembali diplomasi sejak angkatan udara membantu untuk mengalahkan pemberontak di Aleppo pada bulan Desember, kemenangan terbesar pemimpin Suriah hingga saat ini. Hampir enam tahun dalam perang, militer Assad tidak tergoyahkan berkat bantuan dari Rusia dan Iran.
Juru bicara Komite Tinggi Negosiasi (HNC), Salim al-Muslit mengatakan, Presiden Bashar al-Assad tidak bisa memiliki peran dalam transisi. Menurutnya harga yang dibayar mahal oleh rakyat Suriah akan sia-sia jika ia tetap berkuasa.
Muslit mengatakan HNC, yang mencakup kelompok-kelompok pemberontak dan lawan politik Assad, ingin memulai negosiasi dengan membahas sebuah badan untuk mengawasi transisi. Namun Assad sebelumnya telah mengesampingkan gagasan itu.
"Kami ingin negosiasi langsung, kami ingin menghemat waktu, kami ingin akhir yang cepat untuk penderitaan rakyat Suriah," kata Muslit seperti dikutip dari Reuters, Kamis (16/2/2017). Namun dia mengatakan oposisi belum menerima agenda untuk pembicaraan, yang akan dimulai pada 23 Februari, menyusul pertemuan awal yang dimulai pada 20 Februari.
Rusia, sekutu Assad paling kuat, telah berupaya untuk menghidupkan kembali diplomasi sejak angkatan udara membantu untuk mengalahkan pemberontak di Aleppo pada bulan Desember, kemenangan terbesar pemimpin Suriah hingga saat ini. Hampir enam tahun dalam perang, militer Assad tidak tergoyahkan berkat bantuan dari Rusia dan Iran.
(ian)