Trump Mengaku Tidak Mengetahui Situasi Terbaru di Ukraina
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengaku tidak mengetahui situasi terbaru di wilayah Ukraina. Dia mengatakan membutuhkan lebih banyak informasi mengenai apa yang terjadi di Ukraina.
Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Trump menyatakan, ia tidak tahu apa yang menyebabkan kembali terjadinya peperangan di Ukraina. Trump juga mengaku sangat membutuhkan informasi mengenai hal tersebut.
"Kami tidak benar-benar tahu persis apa yang menyebabkan kekerasan terbaru. Itu juga berlaku pada milisi pro-Rusia, kita tidak tahu apakah mereka tak terkendali atau mereka terkendali. Kita akan menemukan jalan keluar, saya tidak akan terkejut, tapi kita akan lihat," ucap Trump seperti dilansir Sputnik pada Selasa (7/2).
Situasi di tenggara Ukraina terus meningkat secara signifikan dalam seminggu terakhir, khususnya di dekat kota Avdeevka, di mana bentrokan antara pasukan pemerintah dan milisi setempat. Kedua belah pihak saling menuduh sebagai pihak yang memulai serangan.
Pertempuran ini telah menyebabkan warga setempat kehilangan akses atas pasokan air, pemanas sentral dan listrik. Pada hari Minggu, Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan listrik dan pasokan air ke Avdeevka dipulihkan.
Pada hari Senin, misi khusus OSCE untuk Ukraina mengaku menemukan adanya penggunaan persenjataan berat di sepanjang garis kontak di wilayah Donbass selatan. Menurut Wakil Kepala utusan khusus OSCE Alexander Hug, jumlah pelanggaran gencatan senjata oleh kedua belah pihak terus meningkat, terlebih di dekat kota Avdeevka dan Yasinovataya.
Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Trump menyatakan, ia tidak tahu apa yang menyebabkan kembali terjadinya peperangan di Ukraina. Trump juga mengaku sangat membutuhkan informasi mengenai hal tersebut.
"Kami tidak benar-benar tahu persis apa yang menyebabkan kekerasan terbaru. Itu juga berlaku pada milisi pro-Rusia, kita tidak tahu apakah mereka tak terkendali atau mereka terkendali. Kita akan menemukan jalan keluar, saya tidak akan terkejut, tapi kita akan lihat," ucap Trump seperti dilansir Sputnik pada Selasa (7/2).
Situasi di tenggara Ukraina terus meningkat secara signifikan dalam seminggu terakhir, khususnya di dekat kota Avdeevka, di mana bentrokan antara pasukan pemerintah dan milisi setempat. Kedua belah pihak saling menuduh sebagai pihak yang memulai serangan.
Pertempuran ini telah menyebabkan warga setempat kehilangan akses atas pasokan air, pemanas sentral dan listrik. Pada hari Minggu, Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan listrik dan pasokan air ke Avdeevka dipulihkan.
Pada hari Senin, misi khusus OSCE untuk Ukraina mengaku menemukan adanya penggunaan persenjataan berat di sepanjang garis kontak di wilayah Donbass selatan. Menurut Wakil Kepala utusan khusus OSCE Alexander Hug, jumlah pelanggaran gencatan senjata oleh kedua belah pihak terus meningkat, terlebih di dekat kota Avdeevka dan Yasinovataya.
(esn)