Trump Sebut Kebijakan Imigrasinya untuk Pastikan Kebebasan Beragama di AS

Jum'at, 03 Februari 2017 - 02:47 WIB
Trump Sebut Kebijakan...
Trump Sebut Kebijakan Imigrasinya untuk Pastikan Kebebasan Beragama di AS
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membela kebijakannya untuk melarang sementara warga dari tujuh negara Muslim masuk ke negaranya. Ia mengatakan keputusannya itu penting untuk memastikan kebebasan beragama dan toleransi di AS.

Trump mengatakan ia ingin mencegah AS menjadi tempat intoleransi berpijak dan menyebar. Hal itu diungkapkannya dihadapan para politisi, pemimpin agama dan para tamu termasuk Raja Yordania Abdullah.

"Dunia ini dalam kesulitan, tapi kami akan meluruskan itu, ok. Itulah yang saya lakukan. Aku memperbaiki keadaan," kata Trump dalam sambutannya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (3/2/2017).

Dalam kesempatan itu, Trump mengatakan kekerasan terhadap kelompok agama minoritas harus berakhir. "Semua negara memiliki kewajiban moral untuk berbicara menentang kekerasan tersebut. Semua negara memiliki kewajiban untuk bekerja sama untuk menghadapinya, dan untuk menghadapi itu kejam, jika kita harus," katanya.

Trump mengatakan Amerika Serikat telah mengambil "tindakan yang diperlukan" dalam beberapa hari terakhir untuk melindungi kebebasan beragama di AS, mengacu pada tindakan imigrasi. Trump telah mengatakan langkah itu diperlukan untuk memastikan pemeriksaan yang lebih menyeluruh dari orang yang datang ke AS.

"Bangsa kita memiliki sistem imigrasi yang paling dermawan di dunia. Sangat di sayangkan ada orang yang akan mengeksploitasi kemurahan hati kita, merusak nilai-nilai yang kita pegang," kata Trump.

"Ada orang yang akan berusaha untuk masuk ke negara kita untuk tujuan menyebarkan kekerasan, atau menindas orang lain berdasarkan iman mereka atau gaya hidup mereka. Itu tidak benar. Kami tidak akan membiarkan negara kami menjadi tempat penyebaran intoleransi," katanya.

Trump mengatakan sistem baru pemerintahannya akan memastikan bahwa orang-orang memasuki Amerika Serikat menganut nilai AS termasuk kebebasan beragama.
(ian)
Berita Terkait
Amerika Serikat Darurat...
Amerika Serikat Darurat Ekonomi, Berdampak ke Indonesia?
Donald Trump Kampanye...
Donald Trump Kampanye Pilpres Tanpa Kenakan Masker
DPR Amerika Serikat...
DPR Amerika Serikat Kembali Makzulkan Presiden Donald Trump
Pendukung Donald Trump...
Pendukung Donald Trump Kembali Berunjuk Rasa di Arizona
Tak Jadi Ditahan, Usai...
Tak Jadi Ditahan, Usai Diperiksa Donal Trump Kembali ke Florida
Pendukung Trump dan...
Pendukung Trump dan Massa Anti-Trump Bentrok di Washington DC
Berita Terkini
3 Fakta Ledakan Pelabuhan...
3 Fakta Ledakan Pelabuhan Iran yang Menggemparkan, Benarkah Ada Keterlibatan Israel?
44 menit yang lalu
Soal Rusia Inginkan...
Soal Rusia Inginkan Pangkalan Militer Indonesia, PM Australia Dituduh Memberi Respons Licik
1 jam yang lalu
3 Alasan Ukraina Selalu...
3 Alasan Ukraina Selalu Didukung Barat dalam Melawan Rusia, Salah Satunya Pertarungan Geopolitik
2 jam yang lalu
3 Kasus Penembakan Paling...
3 Kasus Penembakan Paling Berdarah di Kashmir, Terbaru Bikin India-Pakistan di Ambang Perang
2 jam yang lalu
Ledakan Dahsyat Pelabuhan...
Ledakan Dahsyat Pelabuhan Iran Tewaskan 40 Orang dan 1.242 Luka, Ini Respons Khamenei
4 jam yang lalu
Arab Saudi dan Qatar...
Arab Saudi dan Qatar Umumkan Akan Lunasi Utang Suriah Rp252,8 Miliar
5 jam yang lalu
Infografis
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved