Presiden Trump Ancam Kirim Pasukan AS ke Meksiko
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Donald Trump mengancam akan mengirim pasukan Amerika Serikat (AS) ke Meksiko untuk mengatasi “bad hombres” (kelompok penjahat) di negara itu, kecuali militer Meksiko bisa mengendalikannya. Ancaman Presiden Trump disampaikan saat melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Enrique Pena Nieto.
Kutipan transkrip pembicaraan telepon itu diperoleh The Associated Press (AP). “Bad hombres” yang dimaksud Trump dalam percakapan telepon itu mencakup kartel narkoba dan imigran gelap. Pembicaraan telepon itu berlangsung Jumat pagi pekan lalu.
Gedung Putih menolak berkomentar soal bocoran transkrip telepon Presiden Trump dengan Presiden Nieto soal ancaman pengiriman pasukan AS ke Meksiko.
Bocoran transkrip percakapan telepon itu muncul di saat AS dan Meksiko terlibat ketegangan soal proyek pembangunan tembok perbatasan kedua negara. Trump telah meminta Meksiko membiayai 100 persen proyek pembangunan tembok perbatasan itu, namun Nieto menolaknya.
”Anda memiliki banyak ‘bad hombres’ di sana,” kata Trump kepada Nieto, seperti dokumen transkrip yang dikutip AP, Kamis (2/2/2017). ”Anda tidak melakukan tindakan cukup untuk menghentikan mereka. Saya pikir militer Anda takut. Militer kami tidak, jadi saya bisa mengirim mereka (militer AS) untuk mengurusnya.”
Transkrip percakapan telepon itu diberikan seseorang yang mempunyai akses transkrip resmi dari percakapan telepon Presiden Trump dengan Presiden Nieto. Orang itu memberikannya kepada media dengan syarat identitasnya tidak dipublikasikan.
Namun, Departemen Luar Negeri Meksiko membantah laporan itu. ”Pernyataan bahwa Anda membuat percakapan tentang kata-kata itu tidak sesuai dengan realitas,” bunyi pernyataan departemen tersebut.
”Nada (percakapan telepon) itu konstruktif dan disepakati oleh presiden untuk terus bekerja dan bahwa tim akan terus memenuhinya untuk membangun kesepakatan yang positif bagi Meksiko dan bagi AS.”
Kutipan transkrip pembicaraan telepon itu diperoleh The Associated Press (AP). “Bad hombres” yang dimaksud Trump dalam percakapan telepon itu mencakup kartel narkoba dan imigran gelap. Pembicaraan telepon itu berlangsung Jumat pagi pekan lalu.
Gedung Putih menolak berkomentar soal bocoran transkrip telepon Presiden Trump dengan Presiden Nieto soal ancaman pengiriman pasukan AS ke Meksiko.
Bocoran transkrip percakapan telepon itu muncul di saat AS dan Meksiko terlibat ketegangan soal proyek pembangunan tembok perbatasan kedua negara. Trump telah meminta Meksiko membiayai 100 persen proyek pembangunan tembok perbatasan itu, namun Nieto menolaknya.
”Anda memiliki banyak ‘bad hombres’ di sana,” kata Trump kepada Nieto, seperti dokumen transkrip yang dikutip AP, Kamis (2/2/2017). ”Anda tidak melakukan tindakan cukup untuk menghentikan mereka. Saya pikir militer Anda takut. Militer kami tidak, jadi saya bisa mengirim mereka (militer AS) untuk mengurusnya.”
Transkrip percakapan telepon itu diberikan seseorang yang mempunyai akses transkrip resmi dari percakapan telepon Presiden Trump dengan Presiden Nieto. Orang itu memberikannya kepada media dengan syarat identitasnya tidak dipublikasikan.
Namun, Departemen Luar Negeri Meksiko membantah laporan itu. ”Pernyataan bahwa Anda membuat percakapan tentang kata-kata itu tidak sesuai dengan realitas,” bunyi pernyataan departemen tersebut.
”Nada (percakapan telepon) itu konstruktif dan disepakati oleh presiden untuk terus bekerja dan bahwa tim akan terus memenuhinya untuk membangun kesepakatan yang positif bagi Meksiko dan bagi AS.”
(mas)