Walikota Madrid Bandingkan Donald Trump dengan Hitler
A
A
A
MADRID - Reaksi atas keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melarang warga dari tujuh negara Muslim masuk ke negaranya terus bermunculan. Terbaru, Walikota Madrid menyamakan Trump dengan Adolf Hitler terkait penerapan perintah eksekutif itu.
Manuela Carmena mengecam larangan Presiden AS itu sebagai pelanggaran terhadap hak dan mendesak orang-orang untuk melawannya.
"Kita tahu bahwa pemerintahnya telah terpilih secara sah dan memiliki dukungan rakyat dari sejumlah besar warga. Tapi di abad ke-20, kita mengalami salah satu pelanggaran terbesar dari hak asasi manusia oleh pemerintah yang juga awalnya menikmati dukungan rakyat," katanya merujuk pada Adolf Hitler seperti dikutip dari Independent, Kamis (2/2/2017).
"Saya merasa sulit melakukan perdebatan dalam sesi pleno dewan tanpa terlebih dahulu membuat referensi untuk aksi protes yang terjadi di seluruh dunia terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat saat ini," imbuh Carmena yang berasal dari partai sayap kiri Ahora Madrid.
Kecaman global mengikuti pengumuman Trump yang melarang Muslim untuk masuk ke AS selama akhir pekan. Ia melarang warga dari Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman memasuki AS untuk jangka waktu 90 hari.
Pemerintah konservatif Spanyol belum resmi mengomentari kebijakan Trump ini, meskipun para pemimpin Eropa lainnya menyerukan langkah-langkah untuk dibatalkan.
Manuela Carmena mengecam larangan Presiden AS itu sebagai pelanggaran terhadap hak dan mendesak orang-orang untuk melawannya.
"Kita tahu bahwa pemerintahnya telah terpilih secara sah dan memiliki dukungan rakyat dari sejumlah besar warga. Tapi di abad ke-20, kita mengalami salah satu pelanggaran terbesar dari hak asasi manusia oleh pemerintah yang juga awalnya menikmati dukungan rakyat," katanya merujuk pada Adolf Hitler seperti dikutip dari Independent, Kamis (2/2/2017).
"Saya merasa sulit melakukan perdebatan dalam sesi pleno dewan tanpa terlebih dahulu membuat referensi untuk aksi protes yang terjadi di seluruh dunia terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat saat ini," imbuh Carmena yang berasal dari partai sayap kiri Ahora Madrid.
Kecaman global mengikuti pengumuman Trump yang melarang Muslim untuk masuk ke AS selama akhir pekan. Ia melarang warga dari Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman memasuki AS untuk jangka waktu 90 hari.
Pemerintah konservatif Spanyol belum resmi mengomentari kebijakan Trump ini, meskipun para pemimpin Eropa lainnya menyerukan langkah-langkah untuk dibatalkan.
(ian)