Ban Ki-moon Pastikan Tidak Akan Maju Dalam Pilpres Korsel
A
A
A
SEOUL - Mantan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon menyatakan, ia tidak akan maju dalam pemilihan Presiden di Korea Selatan (Korsel). Pilpres di Korsel dijadwalkan akan dilakukan pada pertengahan tahun ini.
Berbicara paska melakukan pertemuan dengan Parlemen Korsel, Ki-moon menyatakan, ia mundur dari pencalonan sebagai Presiden Korsel, sekaligus mengumumkan pensiun dari dunia politik di Negeri Gingseng itu.
"Saya akan menarik diri dari dunia politik. Saya meminta maaf karena telah mengecewakan banyak orang," ucap Ki-moon dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir South China Morning Post pada Rabu (1/2).
Ki-moon juga mengungkapkan alasan mengapa ia akhirnya memutuskan mundur dari dunia politik dan sebagai capres Korsel. Ia mengaku sudah muak dengan situasi yang mengelilinginya saat ini.
Sejak Ki-moon kembali ke Korsel dan digadang-gadang sebagai capres Korsel, berbagai skandal muncul baik menargetkan dia ataupun kerabatnya. Terbaru adalah adanya dugaan korupsi yang diduga dilakukan oleh dua orang kerabat dekatnya.
"Patriotisme dan aspirasi murni saya telah menjadi korban fitnah yang bisa dikatakan sebagai upaya untuk pembunuhan karakter," ungkap Ki-moon.
Berbicara paska melakukan pertemuan dengan Parlemen Korsel, Ki-moon menyatakan, ia mundur dari pencalonan sebagai Presiden Korsel, sekaligus mengumumkan pensiun dari dunia politik di Negeri Gingseng itu.
"Saya akan menarik diri dari dunia politik. Saya meminta maaf karena telah mengecewakan banyak orang," ucap Ki-moon dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir South China Morning Post pada Rabu (1/2).
Ki-moon juga mengungkapkan alasan mengapa ia akhirnya memutuskan mundur dari dunia politik dan sebagai capres Korsel. Ia mengaku sudah muak dengan situasi yang mengelilinginya saat ini.
Sejak Ki-moon kembali ke Korsel dan digadang-gadang sebagai capres Korsel, berbagai skandal muncul baik menargetkan dia ataupun kerabatnya. Terbaru adalah adanya dugaan korupsi yang diduga dilakukan oleh dua orang kerabat dekatnya.
"Patriotisme dan aspirasi murni saya telah menjadi korban fitnah yang bisa dikatakan sebagai upaya untuk pembunuhan karakter," ungkap Ki-moon.
(esn)