Dubes Galuzin Bilang Pencabutan Sanksi Rusia Terserah Barat
A
A
A
JAKARTA - Rusia tidak ambil pusing soal keputusan Barat, khususnya Amerika Serikat (AS), untuk mencabut sanksi terhadap Moskow atau tidak. Rusia sejak awal menganggap penjatuhan sanksi terhadap Moskow tidak sah.
Presiden baru AS Donald Trump mempertimbangkan untuk meringankan sanksi yang dijatuhkan terhadap Rusia. Namun, Presiden Trump belum mengambil keputusan soal pencabutan sanksi itu.
Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia Mikhael Y Galuzin menegaskan bahwa Rusia tidak akan memohon kepada Barat untuk mencabut sanksi itu.
"Sanksi AS kepada Rusia itu bukan urusan kami. Kami tidak memulai sanksi ini. Kami anggap ini ilegal, dan merusak kedua sisi. Sanksi dibuat oleh Barat, dan itu terserah mereka untuk mencabut atau mempertahankannya," ucap Galuzin pada Selasa (31/1/2017).
Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menuturkan pembahasan mengenai sanksi tidak disinggung dalam pembicaraan telepon antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden Donald Trump. Kedua pemimpin itu melakukan pembicaraan pada Sabtu lalu.
Namun, Peskov menyebut pihaknya telah melihat adanya kesiapan dari pemerintah baru AS untuk memecahkan masalah yang sulit melalui dialog. Menurut Peskov, hal seperti ini tidak pernah ditujukan oleh pemerintah AS sebelumnya.
AS menjatuhkan saksi ekonomi kepada Rusia sejak 2014 lalu. Rusia dijatuhi sanksi karena dianggap terlibat dalam konflik Ukraina.
Presiden baru AS Donald Trump mempertimbangkan untuk meringankan sanksi yang dijatuhkan terhadap Rusia. Namun, Presiden Trump belum mengambil keputusan soal pencabutan sanksi itu.
Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia Mikhael Y Galuzin menegaskan bahwa Rusia tidak akan memohon kepada Barat untuk mencabut sanksi itu.
"Sanksi AS kepada Rusia itu bukan urusan kami. Kami tidak memulai sanksi ini. Kami anggap ini ilegal, dan merusak kedua sisi. Sanksi dibuat oleh Barat, dan itu terserah mereka untuk mencabut atau mempertahankannya," ucap Galuzin pada Selasa (31/1/2017).
Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menuturkan pembahasan mengenai sanksi tidak disinggung dalam pembicaraan telepon antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden Donald Trump. Kedua pemimpin itu melakukan pembicaraan pada Sabtu lalu.
Namun, Peskov menyebut pihaknya telah melihat adanya kesiapan dari pemerintah baru AS untuk memecahkan masalah yang sulit melalui dialog. Menurut Peskov, hal seperti ini tidak pernah ditujukan oleh pemerintah AS sebelumnya.
AS menjatuhkan saksi ekonomi kepada Rusia sejak 2014 lalu. Rusia dijatuhi sanksi karena dianggap terlibat dalam konflik Ukraina.
(mas)