Terungkap, Inggris Panik saat Tes Rudal Kapal Selam Nuklir Gagal
A
A
A
LONDON - Sebuah laporan mengungkap bahwa uji tembak rudal balistik Trident dari kapal selam nuklir Angkatan Laut Inggris di lepas pantai Florida, Amerika Serikat (AS) pada tahun lalu gagal. Namun, pihak Whitehall (kantor pemerintah) membungkam pemberitaan itu untuk mencegah kepanikan yang lebih parah.
Laporan kepanikan Inggris itu dirilis Sunday Times, semalam. Menurut laporan itu, rudal balistik Trident memang telah dijadwalkan diuji untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir oleh kapal selam nuklir HMS Vengeance pada Juni lalu di lepas pantai Florida.
Kapal Vengeance yang merupakan kapal Vanguard-class keempat dan kapal selam nuklir terakhir Angkatan Laut Inggris telah menjalani reparasi di Galangan Devonport sebelum menuju ke lepas pantai Florida untuk menguji tembak rudal balistik Trident. Laporan media itu tidak bisa memverifikasi apakah kapal dan awak kapal selam itu siap untuk layanan aktif militer Inggris.
Pada Juni tahun lalu, kapal selam berlabuh di Port Canaveral di Florida, pangkalan AS untuk pemeriksaan akhir Angkatan Laut Inggris, sebelum meluncurkan sebuah rudal Trident rudal di lepas pantai barat Afrika yang diberi nama “Eastern firing range”.
Hanya ada lima uji tembak oleh kapal selam Vanguard-class. Padahal, biaya operasional untuk masing-masing rudal itu mencapai 17 juta poundsterling.
Tidak ada berita dari laporan uji tembak rudal dari kapal selam nuklir itu. Seorang sumber di Angkatan Laut Inggris kepada Sunday Times mengatakan bahwa “ada sesuatu yang tidak beres” setelah rudal Trident ditembakkan dari kapal selam.
Sumber itu meyakini bahwa rudal yang ditembakkan kemungkinan salah salah di daratan Amerika, bukannya melesat melintasi Atlantik.
”Ada kepanikan parah bahwa peluncuran tes ini tidak berhasil. Tokoh senior di militer dan pemerintah meminta informasi itu tidak dipublikasikan,” kata sumber itu dalam laporan yang dikutip Senin (23/1/2017). Kepanikan terjadi karena kerusakan setiap rudal balistik bisa berpotensi menimbulkan korban yang menakutkan.
Kegagalan itu juga menimbulkan pertanyaan tentang keandalan senjata nuklir Angkatan Laut Inggris. ”Pada akhirnya, Downing Street (kantor PM Inggris) memutuskan untuk menutupi kegagalan uji tembak (rudal Trident),” lanjut sumber itu.
”Jika informasi itu dipublikasikan, mereka tahu bagaimana hal itu akan merusak kredibilitas penangkal nuklir kami. Di masa mendatang, (rudal) Trident akan membuat semua lebih sensitif,” imbuh dia.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Theresa May mengindari komentar soal kegagalan uji tembak rudal dari kapal selam nuklir tersebut. Dia hanya memastikan bahwa anggota parlemen menyetujui pengeluaran anggaran 40 miliar poundsterling untuk operasional rudal Trident di kapal selam yang baru.
Laporan kepanikan Inggris itu dirilis Sunday Times, semalam. Menurut laporan itu, rudal balistik Trident memang telah dijadwalkan diuji untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir oleh kapal selam nuklir HMS Vengeance pada Juni lalu di lepas pantai Florida.
Kapal Vengeance yang merupakan kapal Vanguard-class keempat dan kapal selam nuklir terakhir Angkatan Laut Inggris telah menjalani reparasi di Galangan Devonport sebelum menuju ke lepas pantai Florida untuk menguji tembak rudal balistik Trident. Laporan media itu tidak bisa memverifikasi apakah kapal dan awak kapal selam itu siap untuk layanan aktif militer Inggris.
Pada Juni tahun lalu, kapal selam berlabuh di Port Canaveral di Florida, pangkalan AS untuk pemeriksaan akhir Angkatan Laut Inggris, sebelum meluncurkan sebuah rudal Trident rudal di lepas pantai barat Afrika yang diberi nama “Eastern firing range”.
Hanya ada lima uji tembak oleh kapal selam Vanguard-class. Padahal, biaya operasional untuk masing-masing rudal itu mencapai 17 juta poundsterling.
Tidak ada berita dari laporan uji tembak rudal dari kapal selam nuklir itu. Seorang sumber di Angkatan Laut Inggris kepada Sunday Times mengatakan bahwa “ada sesuatu yang tidak beres” setelah rudal Trident ditembakkan dari kapal selam.
Sumber itu meyakini bahwa rudal yang ditembakkan kemungkinan salah salah di daratan Amerika, bukannya melesat melintasi Atlantik.
”Ada kepanikan parah bahwa peluncuran tes ini tidak berhasil. Tokoh senior di militer dan pemerintah meminta informasi itu tidak dipublikasikan,” kata sumber itu dalam laporan yang dikutip Senin (23/1/2017). Kepanikan terjadi karena kerusakan setiap rudal balistik bisa berpotensi menimbulkan korban yang menakutkan.
Kegagalan itu juga menimbulkan pertanyaan tentang keandalan senjata nuklir Angkatan Laut Inggris. ”Pada akhirnya, Downing Street (kantor PM Inggris) memutuskan untuk menutupi kegagalan uji tembak (rudal Trident),” lanjut sumber itu.
”Jika informasi itu dipublikasikan, mereka tahu bagaimana hal itu akan merusak kredibilitas penangkal nuklir kami. Di masa mendatang, (rudal) Trident akan membuat semua lebih sensitif,” imbuh dia.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Theresa May mengindari komentar soal kegagalan uji tembak rudal dari kapal selam nuklir tersebut. Dia hanya memastikan bahwa anggota parlemen menyetujui pengeluaran anggaran 40 miliar poundsterling untuk operasional rudal Trident di kapal selam yang baru.
(mas)