Putin: Perekayasa Skandal Seks Trump Lebih Buruk dari Pelacur

Rabu, 18 Januari 2017 - 00:15 WIB
Putin: Perekayasa Skandal...
Putin: Perekayasa Skandal Seks Trump Lebih Buruk dari Pelacur
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladmir Putin mengecam rekayasa materi skandal seksual presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang disebut terjadi di sebuah hotel di Moskow. Putin sependapat dengan Trump bahwa materi skandal itu berita palsu atau hoax dan menyebut dalang perancangnya lebih buruk dari pelacur.

Presiden Putin mengatakan dia tidak memiliki alasan untuk menyerang atau melindungi Trump karena dia tidak mengenal presiden baru AS itu secara pribadi. Pemimpin Kremlin ini menganggap pembuatan materi palsu perihal skandal asusila Trump sebagai tindakan amoral.

”Saya tidak tahu Trump secara pribadi, saya tidak pernah bertemu dan tidak tahu apa yang akan dia lakukan di panggung internasional. Jadi saya tidak memiliki dasar untuk menyerang dia atau mengkritik dia untuk apa pun itu, atau melindunginya untuk apa pun itu,” kata Putin, seperti dikutip Russia Today, semalam (17/1/2017).

Telepas dari fakta bahwa pemilu AS berakhir dengan kemenangan Trump, Putin meyakini ada perjuangan politik yang intens di AS yang bertujuan untuk melemahkan legitimasi dari presiden terpilih AS. Perjuangan politik untuk merongrong Trump itu disamakan Putin dengan kasus penggulingan sekutunya saat krisis Ukraina pecah 2014.

”Saya memiliki kesan mereka berlatih di Kiev dan siap untuk mengatur (kasus) Maidan di Washington, hanya untuk tidak membiarkan Trump merebut kantor (Gedung Putih),” kata Putin, mengacu pada protes anti-pemerintah di Ibu Kota Ukraina pada tahun 2014, yang mengakibatkan sekutunya, Victor Yanukovych digulingkan.

Dengan demikian, sambung Putin, kekuatan-kekuatan seperti itu sangat membahayakan kepentingan AS.

”Prostitusi merupakan fenomena sosial yang buruk,” katanya kepada wartawan. “(Namun), orang-orang yang berdiri di belakang rekayasa yang digunakan untuk melawan Trump lebih buruk dari pelacur,” ujar Putin.

Pemimpin Rusia ini menegaskan memo dari mantan agen MI6 Inggris, Christopher Steele, yang menyebut bahwa Moskow mengantongi bahan skandal Trump di Ritz Carlton Hotel sebagai alat pemeras dan kompromi terhadap AS merupakan laporan palsu.

”Ketika Trump mengunjungi Moskow beberapa tahun yang lalu, dia bukan tokoh politik. Kami bahkan tidak tahu tentang ambisi politiknya, dia hanya seorang pengusaha, salah satu orang terkaya di Amerika. Jadi apakah seseorang berpikir bahwa dinas intelijen kami begerak ke setiap miliarder Amerika? Tentu saja tidak, itu sepenuhnya sampah,” kecam Putin mengacu pada laporan palsu dari Steele.

Memo intelijen Inggris yang dipastikan Rusia sebagai laporan palsu itu diterbitkan CNN dan BuzzFeed. Imbasnya, Trump marah dan menghujat kedua media tersebut atas tuduhan menerbitkan berita palsu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7907 seconds (0.1#10.140)