Kelompok Terbesar Pemberontak Suriah Dukung Pembicaraan Damai Astana
A
A
A
DAMASKUS - Kelompok terbesar pemberontak Suriah, High Negotiations Committee (HNC) menyatakan dukungan atas pembicaraan damai yang akan berlangsung di Astana, Kazakstan. Pembicaraan damai itu dijadwalakan digelar pada akhir bulan Januari.
"Komite menekankan dukungan untuk delegasi negosiasi, dan mengungkapkan harapan pertemuan ini akan memperkuat gencatan senjata," kata HNC dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (15/1).
"Kami menilai pertemuan Astana merupakan langkah awal untuk putaran berikutnya dari negosiasi politik yang akan berlangsung di Jenewa," sambung kelompok yang berbasis di Arab Saudi tersebut.
Pernyataan HNC merujuk pada pembicaraan yang akan digelar oleh PBB. Pembicaraan yang akan ditengahi utusan PBB untuk Suriah Staffan de Mistura tiu dijadwalkan akan berlangsung pada 8 Februari mendatang. Rusia telah mengatakan pembicaraan di Astana akan melengkapi, bukan bersaing dengan, pembicaraan yang digelar PBB.
Pembicaraan di Astana sendiri diiniasi oleh Rusia, Turki, dan Iran. Pada awalnya Amerika Serikat (AS) tidak akan dilibatkan, namun kemarin Turki mengumumkan AS akan dilibatkan dalam pembicaraan itu. Alasannya karena AS memiliki pengaruh cukup besar terhadap sejumlah kelompok pemberontak Suriah.
"Komite menekankan dukungan untuk delegasi negosiasi, dan mengungkapkan harapan pertemuan ini akan memperkuat gencatan senjata," kata HNC dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (15/1).
"Kami menilai pertemuan Astana merupakan langkah awal untuk putaran berikutnya dari negosiasi politik yang akan berlangsung di Jenewa," sambung kelompok yang berbasis di Arab Saudi tersebut.
Pernyataan HNC merujuk pada pembicaraan yang akan digelar oleh PBB. Pembicaraan yang akan ditengahi utusan PBB untuk Suriah Staffan de Mistura tiu dijadwalkan akan berlangsung pada 8 Februari mendatang. Rusia telah mengatakan pembicaraan di Astana akan melengkapi, bukan bersaing dengan, pembicaraan yang digelar PBB.
Pembicaraan di Astana sendiri diiniasi oleh Rusia, Turki, dan Iran. Pada awalnya Amerika Serikat (AS) tidak akan dilibatkan, namun kemarin Turki mengumumkan AS akan dilibatkan dalam pembicaraan itu. Alasannya karena AS memiliki pengaruh cukup besar terhadap sejumlah kelompok pemberontak Suriah.
(esn)