Jika AS Pindahkan Kedubes ke Yerusalem, Palestina Batal Akui Israel
A
A
A
RAMALLAH - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, pihaknya bisa saja membatalkan pengakuan atas Israel, jika Amerika Serikat (AS) memindahkan Kedutaan Besarnya di Israel ke Yerusalem.
Abbas menuturkan melalui sebuah surat yang disampaikan kepada Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Surat itu dikirimkan Abbas kepada Trump pada pekan lalu.
"Saya menulis surat kepada Presiden (terpilih) Trump untuk meminta dia untuk tidak melakukannya. Tidak hanya langkah ini mencabut AS dari semua legitimasi dalam memainkan peran dalam resolusi konflik, juga akan menghancurkan solusi dua negara," ucap Abbas.
"Jika pemindahan kedutaan berlangsung, akan ada beberapa pilihan untuk kami, dan kami akan mendiskusikannya dengan negara-negara Arab. Membatalkan pengakuan atas Israel adalah salah satu dari mereka. Tapi kami berharap tidak mencapai titik itu, dan sebaliknya, kita akan dapat bekerja dengan pemerintahan Amerika berikutnya," tambahnya.
Pernyataan Abbas ini merujuk pada perjanjian Oslo pada tahun 1993. Dimana Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengakui satu sama lain dalam perjanjian tersebut.
Wacana pemindahan kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem sendiri semakin kencang terdengar jelang pelantikan Trump. Banyak pihak percaya pemindahan kedutaan ini akan membuat situasi di Timur Tengah "meledak".
Abbas menuturkan melalui sebuah surat yang disampaikan kepada Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Surat itu dikirimkan Abbas kepada Trump pada pekan lalu.
"Saya menulis surat kepada Presiden (terpilih) Trump untuk meminta dia untuk tidak melakukannya. Tidak hanya langkah ini mencabut AS dari semua legitimasi dalam memainkan peran dalam resolusi konflik, juga akan menghancurkan solusi dua negara," ucap Abbas.
"Jika pemindahan kedutaan berlangsung, akan ada beberapa pilihan untuk kami, dan kami akan mendiskusikannya dengan negara-negara Arab. Membatalkan pengakuan atas Israel adalah salah satu dari mereka. Tapi kami berharap tidak mencapai titik itu, dan sebaliknya, kita akan dapat bekerja dengan pemerintahan Amerika berikutnya," tambahnya.
Pernyataan Abbas ini merujuk pada perjanjian Oslo pada tahun 1993. Dimana Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengakui satu sama lain dalam perjanjian tersebut.
Wacana pemindahan kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem sendiri semakin kencang terdengar jelang pelantikan Trump. Banyak pihak percaya pemindahan kedutaan ini akan membuat situasi di Timur Tengah "meledak".
(esn)