Perayaan Versi Beda, Rusia Tak Mengenal Pohon Natal
A
A
A
JAKARTA - Pusat Kebudayaan Rusia di Jakarta menggelar perayaan Natal untuk anak-anak pada Jumat (13/1/2017). Ada perbedaan yang mencolok dalam tradisi perayaan Natal oleh Rusia, salah satunya tidak mengenal pohon Natal.
Direktur Pusat Kebudayaan Rusia, Glinkin Vitaly, mengatakan waktu perayaan Natal Rusia memang berbeda dengan di negara-negara lain karena negaranya menganut sistem kalender era Tsar. Sesuai kalender itu, Rusia merayakan Natal pada 6 Januari bukan 25 Desember.
Sedangkan untuk Tahun Baru, Rusia meyakannya pada 14 Januari bukan pada 1 Januari. Selain itu, perbedaan dalam tradisi perayaan Natal oleh Rusia adalah perihal dekorasi, di mana Rusia tidak mengenal pohon Natal.
Menurut Vitaly Rusia hanya mengenal pohon Tahun Baru. ”Kami tidak memiliki pohon Natal, tapi pohon Tahun Baru, yakni pinus,” katanya.
”Bila melihat sejarah, perayaan (Natal) ini sejatinya menggunakan pohon palem, karena saat Yunani datang ke Yerusalem mereka merayakannya dengan pohon palem. Tapi, karena kami tidak memiliki pohon palem, kami menggunakan pinus,” kata Vitaly pada Jumat (13/1/2017).
Dalam perayaan Natal di Jakarta, Pusat Kebudayaan Rusia menggelar drama dan tari tentang kisah Natal versi Rusia. Drama dan tari itu melibatkan anak-anak.
Direktur Pusat Kebudayaan Rusia, Glinkin Vitaly, mengatakan waktu perayaan Natal Rusia memang berbeda dengan di negara-negara lain karena negaranya menganut sistem kalender era Tsar. Sesuai kalender itu, Rusia merayakan Natal pada 6 Januari bukan 25 Desember.
Sedangkan untuk Tahun Baru, Rusia meyakannya pada 14 Januari bukan pada 1 Januari. Selain itu, perbedaan dalam tradisi perayaan Natal oleh Rusia adalah perihal dekorasi, di mana Rusia tidak mengenal pohon Natal.
Menurut Vitaly Rusia hanya mengenal pohon Tahun Baru. ”Kami tidak memiliki pohon Natal, tapi pohon Tahun Baru, yakni pinus,” katanya.
”Bila melihat sejarah, perayaan (Natal) ini sejatinya menggunakan pohon palem, karena saat Yunani datang ke Yerusalem mereka merayakannya dengan pohon palem. Tapi, karena kami tidak memiliki pohon palem, kami menggunakan pinus,” kata Vitaly pada Jumat (13/1/2017).
Dalam perayaan Natal di Jakarta, Pusat Kebudayaan Rusia menggelar drama dan tari tentang kisah Natal versi Rusia. Drama dan tari itu melibatkan anak-anak.
(mas)