Memo Mata-mata soal Skandal Golden Showers Bikin Trump Marah
A
A
A
NEW YORK - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump marah terhadap pemberitaan media-media Barat soal memo mata-mata Inggris. Memo itu berisi kompromi Trump dengan Rusia, setelah Moskow memegang data skandal Trump mulai dari pesta seks, "golden showers" (buang air kecil pekerja seks komersial) di depan matanya, hingga suap.
Data skandal itulah yang disebut sebagai “senjata” bagi Rusia untuk menundukkan Trump. Memo yang belum terverifikasi itu telah diterbitkan media Barat, Buzzfeed.
Trump meluapkan kemarahannya melalui Twitter. “FAKE NEWS - A TOTAL POLITICAL WITCH HUNT! (Berita palsu-Sepenuhnya politik peburuan penyihir!)” tulis Trump dalam huruf kapital melalui akun Twitter-nya, @realDonaldTrump, Rabu (11/1/2017).
Laporan tentang memo intelijen Inggris, MI6, yang belum terverifikasi itu diterbitkan Buzzfeed semalam, yang hampir bersamaan dengan pengumuman FBI yang menyatakan Rusia meretas email Komite Nasional Partai Republik (RNC) selama pemilu AS tahun 2016.
Laporan Buzzfeed soal memo agen intelijen MI6 itu memuat enam skandal Trump yang dipegang Rusia. Enam skandal itu, di antarnya soal skandal pribadi Trump di Moskow yang disebut-sebut terlibat pesta seks dan “golden showers”.
Skandal lain, yang dilaporkan media itu adalah soal suap Trump untuk kepentingan bisnis di beberapa negara, termasuk China dan Rusia. Kremlin, menurut laporan itu, juga memegang rahasia ini.
Skandal selanjutnya yang diberitakan adalah Trump disebut membayar hacker Rusia untuk meretas email Komite Nasional Partai Demokrat (DNC). DNC merupakan kekuatan pendukung Hillary Clinton, rival Trump saat pemilu presiden AS.
Pihak BuzzFeed yang menerbitkan laporan itu melalui akun Twitter-nya, @BuzzFeedNews, mengakui bahwa memo intelijen itu belum terverifikasi. “Kami menerbitkan laporan yang membuat ledakan tapi belum diverifikasi soal tuduhan bahwa Trump memiliki hubungan yang mendalam dengan Rusia,” tulis media itu di Twitter.
Data skandal itulah yang disebut sebagai “senjata” bagi Rusia untuk menundukkan Trump. Memo yang belum terverifikasi itu telah diterbitkan media Barat, Buzzfeed.
Trump meluapkan kemarahannya melalui Twitter. “FAKE NEWS - A TOTAL POLITICAL WITCH HUNT! (Berita palsu-Sepenuhnya politik peburuan penyihir!)” tulis Trump dalam huruf kapital melalui akun Twitter-nya, @realDonaldTrump, Rabu (11/1/2017).
Laporan tentang memo intelijen Inggris, MI6, yang belum terverifikasi itu diterbitkan Buzzfeed semalam, yang hampir bersamaan dengan pengumuman FBI yang menyatakan Rusia meretas email Komite Nasional Partai Republik (RNC) selama pemilu AS tahun 2016.
Laporan Buzzfeed soal memo agen intelijen MI6 itu memuat enam skandal Trump yang dipegang Rusia. Enam skandal itu, di antarnya soal skandal pribadi Trump di Moskow yang disebut-sebut terlibat pesta seks dan “golden showers”.
Skandal lain, yang dilaporkan media itu adalah soal suap Trump untuk kepentingan bisnis di beberapa negara, termasuk China dan Rusia. Kremlin, menurut laporan itu, juga memegang rahasia ini.
Skandal selanjutnya yang diberitakan adalah Trump disebut membayar hacker Rusia untuk meretas email Komite Nasional Partai Demokrat (DNC). DNC merupakan kekuatan pendukung Hillary Clinton, rival Trump saat pemilu presiden AS.
Pihak BuzzFeed yang menerbitkan laporan itu melalui akun Twitter-nya, @BuzzFeedNews, mengakui bahwa memo intelijen itu belum terverifikasi. “Kami menerbitkan laporan yang membuat ledakan tapi belum diverifikasi soal tuduhan bahwa Trump memiliki hubungan yang mendalam dengan Rusia,” tulis media itu di Twitter.
(mas)