Trump Disarankan Kerjasama dengan Rusia dan China Soal Korut
A
A
A
WASHINGTON - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump disarankan untuk melakukan kerjasama dengan Rusia dan China untuk mengatasi masalah nuklir Korea Utara (Korut). Saran itu disampaikan oleh pihak Gedung Putih.
"Saran kami untuk pemerintahan berikutnya adalah mencari peluang untuk bekerja secara efektif dengan negara-negara seperti China dan Rusia, dan sekutu kami, Korea Selatan dan Jepang, untuk menerapkan tekanan ke Korut," kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest.
"Kami juga menyarankan Trump untuk mendengarkan saran dari para komandan militer AS berkaitan dengan penyebaran pasukan Amerika di kawasan Asia-Pasifik," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (4/1).
Korut diperkirakan akan meluncurkan misil balistik antarbenua awal tahun ini. Prediksi itu muncul setelah pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un mengatakan Pyongyang dalam “tahap akhir” mengembangkan misil balistik antar benua.
Trump sendiri kemarin menyatakan dia tidak akan membiarkan Korut untuk bisa menyelesaikan pembangunan rudal balistik antara benua tersebut. "Itu tidak akan pernah terjadi," kata Trump melalui akun Twitter pribadinya.
"Saran kami untuk pemerintahan berikutnya adalah mencari peluang untuk bekerja secara efektif dengan negara-negara seperti China dan Rusia, dan sekutu kami, Korea Selatan dan Jepang, untuk menerapkan tekanan ke Korut," kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest.
"Kami juga menyarankan Trump untuk mendengarkan saran dari para komandan militer AS berkaitan dengan penyebaran pasukan Amerika di kawasan Asia-Pasifik," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (4/1).
Korut diperkirakan akan meluncurkan misil balistik antarbenua awal tahun ini. Prediksi itu muncul setelah pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un mengatakan Pyongyang dalam “tahap akhir” mengembangkan misil balistik antar benua.
Trump sendiri kemarin menyatakan dia tidak akan membiarkan Korut untuk bisa menyelesaikan pembangunan rudal balistik antara benua tersebut. "Itu tidak akan pernah terjadi," kata Trump melalui akun Twitter pribadinya.
(esn)