Kerjasama dengan ISIS, Jerman Tangkap Pengungsi Suriah
Selasa, 03 Januari 2017 - 15:54 WIB
Kerjasama dengan ISIS, Jerman Tangkap Pengungsi Suriah
A
A
A
BERLIN - Otoritas keamanan Jerman dilaporkan telah menangkap seorang pengungsi asal Suriah karena melakukan kerjasama dengan ISIS. Pengungsi Suriah yang tidak disebutkan namanya itu diamankan oleh otoritas keamanan Jerman pada Sabtu lalu.
Berdasarkan keterangan kantor Kejaksaan Jerman, pria berusia 38 tahun itu ditahan Sabtu pagi oleh pasukan khusus Jerman di apartemennya, di kota Saarbrucken di Negara Federal Saarland. Pengungsi Suriah ditangkap setelah polisi Saarland menerima informasi dari Kepolisian Federal Jerman.
"Pada Desember, dia diketahui menghubungi perantara ISIS di Jerman, yang dia tahu bisa memberikan uang untuk melakukan teror. Pencari suaka kemudian meminta dana sebesar 180 ribu Euro. Uang itu digunakan untuk membeli kendaraan, yang akan ia gunakan sebagai alat untuk melakukan aksi teror," kata kantor Kejaksaan Jerman.
"Pencari suaka Suriah diduga berencana membeli delapan mobil. Membunuh sejumlah besar warga non-Muslim dengan bom mobil, dimana dia berencana menaruh 400-500 kilogram bahan peledak di setiap mobil," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Selasa (3/1).
Kantor Kejaksaan menambahkan, asumsi akan adanya serangan didapat dari percakapan di Telegram, yang ditemukan dalam telepon tersangka saat polisi menggeledah apartemennya. "Sejauh ini penyelidikan tidak menemukan bukti tersangka sudah siap menaruh bom di mobil untuk melaksanakan serangan," tukasnya.
Berdasarkan keterangan kantor Kejaksaan Jerman, pria berusia 38 tahun itu ditahan Sabtu pagi oleh pasukan khusus Jerman di apartemennya, di kota Saarbrucken di Negara Federal Saarland. Pengungsi Suriah ditangkap setelah polisi Saarland menerima informasi dari Kepolisian Federal Jerman.
"Pada Desember, dia diketahui menghubungi perantara ISIS di Jerman, yang dia tahu bisa memberikan uang untuk melakukan teror. Pencari suaka kemudian meminta dana sebesar 180 ribu Euro. Uang itu digunakan untuk membeli kendaraan, yang akan ia gunakan sebagai alat untuk melakukan aksi teror," kata kantor Kejaksaan Jerman.
"Pencari suaka Suriah diduga berencana membeli delapan mobil. Membunuh sejumlah besar warga non-Muslim dengan bom mobil, dimana dia berencana menaruh 400-500 kilogram bahan peledak di setiap mobil," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Selasa (3/1).
Kantor Kejaksaan menambahkan, asumsi akan adanya serangan didapat dari percakapan di Telegram, yang ditemukan dalam telepon tersangka saat polisi menggeledah apartemennya. "Sejauh ini penyelidikan tidak menemukan bukti tersangka sudah siap menaruh bom di mobil untuk melaksanakan serangan," tukasnya.
(esn)
