Reformasi Strategi Keamanan, Serukan Persatuan Rakyat
A
A
A
ISTANBUL - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kemarin langsung menyerukan persatuan rakyatnya setelah terjadi insiden serangan dini hari kemarin. “Mereka (gerilyawan) berupaya untuk menghancurkan moral negara kita dan menciptakan kekisruhan,” ungkap Erdogan, dilansir AFP.
Dia juga mengungkapkan serangan teror itu menargetkan warga sipil dengan melakukan serangan keji. “Kita harus mempertahankan agar kepala kita tetap dingin sebagai bangsa, berdiri bersama-sama, dan kita tidak boleh menyerah menghadapi permainan kotor itu,” tambahnya.
Erdogan juga mengatakan Pemerintah Turki akan melakukan apa pun untuk memastikan keselamatan penduduk dan kawasan. Meskipun belumada pihak yang bertanggung jawab, Erdogan mengaitkan serangan ini dengan perkembangan di kawasan di mana Turki menghadapi konflik di perbatasan Suriah dan Irak. “Sebagai bangsa, kita akan berperang melawan serangan kelompok teror dan kekuatan di belakang mereka,” ujar Erdogan.
Dia mengatakan, perang tersebut juga termasuk serangan ekonomi, politik, dan sosial. Kemudian, Erdogan juga mereformasi model dan strategi untuk mengamankan Turki. Dia juga akan mengambil langkah yang diperlukan untuk mencegah segala ancaman teror sebelum terjadi. Turki tidak akan lagi mengikuti langkah keamanan yang salah dengan menunggu, tetapi Ankara akan lebih dahulu “mengetuk pintu”.
Strategi tersebut dengan menyerang musuh terlebih dahulu daripada bertahan di perbatasan. “Kita telah kehilangan ribuan orang saudara kita saling bertempur. Turki akan meninggalkan strategi keamanan yang salah,” katanya. Dia mengatakan, strategi kontraterorisme yang diberlakukan adalah langsung menghadapi ancaman teror tersebut.
“Tak memedulikan siapa kelompok teror itu, di mana mereka bersembunyi, kita akan pergi dan menghancurkan mereka,” tuturnya, dilansir Daily Sabah . Apa realisasinya? Erdogan mengungkapkan Turki ingin menyelesaikan permasalahan Mosul di Mosul, Irak. “Kita tidak ingin menyelesaikan masalah Mosul sebelum masuk ke perbatasan kita,” kata Erdogan.
Permasalahan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) juga akan diselesaikan langsung di Suriah. Langkah paling signifikan yang dilakukan Erdogan adalah mendekati Rusia dalam menyelesaikan krisis di Suriah. Dia tidak lagi percaya dengan Amerika Serikat (AS) dalam penyelesaian Perang Damaskus.
Beberapa hari lalu Erdogan juga memediasi perundingan gencatan senjata antarfaksi di Suriah berkat bantuan Rusia yang memiliki akses ke rezim berkuasa di Damaskus. Untuk menyaingi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di mana Turki juga menjadi anggotanya, Erdogan berambisi untuk membentuk koalisi Ankara-Teheran- Moskow (ATM.) Jika koalisi Turki-Iran-Rusia terbentuk, itu akan menjadi perubahan besar bagi Ankara.
Dia juga mengungkapkan serangan teror itu menargetkan warga sipil dengan melakukan serangan keji. “Kita harus mempertahankan agar kepala kita tetap dingin sebagai bangsa, berdiri bersama-sama, dan kita tidak boleh menyerah menghadapi permainan kotor itu,” tambahnya.
Erdogan juga mengatakan Pemerintah Turki akan melakukan apa pun untuk memastikan keselamatan penduduk dan kawasan. Meskipun belumada pihak yang bertanggung jawab, Erdogan mengaitkan serangan ini dengan perkembangan di kawasan di mana Turki menghadapi konflik di perbatasan Suriah dan Irak. “Sebagai bangsa, kita akan berperang melawan serangan kelompok teror dan kekuatan di belakang mereka,” ujar Erdogan.
Dia mengatakan, perang tersebut juga termasuk serangan ekonomi, politik, dan sosial. Kemudian, Erdogan juga mereformasi model dan strategi untuk mengamankan Turki. Dia juga akan mengambil langkah yang diperlukan untuk mencegah segala ancaman teror sebelum terjadi. Turki tidak akan lagi mengikuti langkah keamanan yang salah dengan menunggu, tetapi Ankara akan lebih dahulu “mengetuk pintu”.
Strategi tersebut dengan menyerang musuh terlebih dahulu daripada bertahan di perbatasan. “Kita telah kehilangan ribuan orang saudara kita saling bertempur. Turki akan meninggalkan strategi keamanan yang salah,” katanya. Dia mengatakan, strategi kontraterorisme yang diberlakukan adalah langsung menghadapi ancaman teror tersebut.
“Tak memedulikan siapa kelompok teror itu, di mana mereka bersembunyi, kita akan pergi dan menghancurkan mereka,” tuturnya, dilansir Daily Sabah . Apa realisasinya? Erdogan mengungkapkan Turki ingin menyelesaikan permasalahan Mosul di Mosul, Irak. “Kita tidak ingin menyelesaikan masalah Mosul sebelum masuk ke perbatasan kita,” kata Erdogan.
Permasalahan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) juga akan diselesaikan langsung di Suriah. Langkah paling signifikan yang dilakukan Erdogan adalah mendekati Rusia dalam menyelesaikan krisis di Suriah. Dia tidak lagi percaya dengan Amerika Serikat (AS) dalam penyelesaian Perang Damaskus.
Beberapa hari lalu Erdogan juga memediasi perundingan gencatan senjata antarfaksi di Suriah berkat bantuan Rusia yang memiliki akses ke rezim berkuasa di Damaskus. Untuk menyaingi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di mana Turki juga menjadi anggotanya, Erdogan berambisi untuk membentuk koalisi Ankara-Teheran- Moskow (ATM.) Jika koalisi Turki-Iran-Rusia terbentuk, itu akan menjadi perubahan besar bagi Ankara.
(esn)