PBB Dukung Langkah Rusia dan Turki
A
A
A
BEIRUT - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mendukung gencatan senjata yang diberlakukan di seluruh wilayah Suriah. DK PBB juga mendorong upaya perundingan damai untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung hampir enam tahun di negara tersebut.
Resolusi DK PBB itu muncul untuk membuka jalan bagi perundingan yang digelar di ibu kota Kazakhstan, Astana, pada bulan depan. Negosiasi damai itu diawasi oleh Rusia dan Iran yang mendukung Pemerintah Suriah, dan Turki yang mendukung pemberontak.
Turki dan Rusia menyatakan, perundingan itu akan melengkapi, bukan menggantikan berbagai upaya perdamaian yang didukung PBB, termasuk negosiasi yang akan dimulai lagi pada 8 Februari di Jenewa. “PBB menyambut dan mendukung upaya oleh Rusia dan Turki untuk mengakhiri kekerasan di Suriah dan memulai lagi proses politik,” papar pernyataan sikap PBB, dikutip kantor berita AFP .
PBB menyebut perundingan di Astana itu sebagai langkah penting. PBB juga menyeru pengiriman bantuan kemanusiaan secepatnya di Suriah. Rusia dan Turki memediasi gencatan senjata saat ini meski masih mendukung pihak-pihak yang bertempur dalam konflik di Suriah. Dua negara terus meningkatkan kerja sama di Suriah, termasuk mengizinkan evakuasi dari Kota Aleppo yang selama ini dikepung pasukan rezim.
Konflik Suriah juga telah meluas ke Turki, ditandai oleh beberapa serangan teror yang dilakukan para militan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau militan Kurdi. Turki telah melancarkan serangan ke Suriah untuk melawan ISIS dan militan Kurdi di wilayah perbatasan. Amerika Serikat (AS) tidak terlibat dari proses baru untuk mengakhiri konflik di Suriah tersebut, tapi menyatakan gencatan senjata sekarang sebagai langkah positif.
Moskow berharap dapat melibatkan Presiden AS terpilih Donald Trump saat dia dilantik bulan ini. Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin berhadap DK PBB akan mendukung rencana perundingan di Kazakhstan dan mendukung resolusi. Meski demikian, beberapa anggota DK PBB meminta klarifikasi atas resolusi tersebut, terutama kaitannya dengan perundingan damai yang dipelopori PBB.
Mereka juga mempertanyakan bagaimana dampak resolusi terhadap para pemberontak yang telah terusir dari Aleppo dan dampak resolusi terhadap bantuan kemanusiaan di Suriah. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Prancis berharap gencatan senjata dapat sepenuhnya dihormati. Mereka menyerukan agar negosiasi yang diawasi PBB segera dimulai lagi.
“Adopsi Resolusi 2336 menunjukkan pentingnya menerapkan gencatan senjata di Suriah bagi komunitas internasional,” ungkap pernyataan Kemlu Prancis. Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) menyatakan sebagian besar Suriah dalam kondisi tenang meski terjadi beberapa baku tembak di wilayah terbatas. “Dua anak tewas kemarin malam saat serangan artileri rezim mengenai wilayah pemberontak di dekat Aleppo,” ungkap laporan SOHR.
Resolusi DK PBB itu muncul untuk membuka jalan bagi perundingan yang digelar di ibu kota Kazakhstan, Astana, pada bulan depan. Negosiasi damai itu diawasi oleh Rusia dan Iran yang mendukung Pemerintah Suriah, dan Turki yang mendukung pemberontak.
Turki dan Rusia menyatakan, perundingan itu akan melengkapi, bukan menggantikan berbagai upaya perdamaian yang didukung PBB, termasuk negosiasi yang akan dimulai lagi pada 8 Februari di Jenewa. “PBB menyambut dan mendukung upaya oleh Rusia dan Turki untuk mengakhiri kekerasan di Suriah dan memulai lagi proses politik,” papar pernyataan sikap PBB, dikutip kantor berita AFP .
PBB menyebut perundingan di Astana itu sebagai langkah penting. PBB juga menyeru pengiriman bantuan kemanusiaan secepatnya di Suriah. Rusia dan Turki memediasi gencatan senjata saat ini meski masih mendukung pihak-pihak yang bertempur dalam konflik di Suriah. Dua negara terus meningkatkan kerja sama di Suriah, termasuk mengizinkan evakuasi dari Kota Aleppo yang selama ini dikepung pasukan rezim.
Konflik Suriah juga telah meluas ke Turki, ditandai oleh beberapa serangan teror yang dilakukan para militan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau militan Kurdi. Turki telah melancarkan serangan ke Suriah untuk melawan ISIS dan militan Kurdi di wilayah perbatasan. Amerika Serikat (AS) tidak terlibat dari proses baru untuk mengakhiri konflik di Suriah tersebut, tapi menyatakan gencatan senjata sekarang sebagai langkah positif.
Moskow berharap dapat melibatkan Presiden AS terpilih Donald Trump saat dia dilantik bulan ini. Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin berhadap DK PBB akan mendukung rencana perundingan di Kazakhstan dan mendukung resolusi. Meski demikian, beberapa anggota DK PBB meminta klarifikasi atas resolusi tersebut, terutama kaitannya dengan perundingan damai yang dipelopori PBB.
Mereka juga mempertanyakan bagaimana dampak resolusi terhadap para pemberontak yang telah terusir dari Aleppo dan dampak resolusi terhadap bantuan kemanusiaan di Suriah. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Prancis berharap gencatan senjata dapat sepenuhnya dihormati. Mereka menyerukan agar negosiasi yang diawasi PBB segera dimulai lagi.
“Adopsi Resolusi 2336 menunjukkan pentingnya menerapkan gencatan senjata di Suriah bagi komunitas internasional,” ungkap pernyataan Kemlu Prancis. Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) menyatakan sebagian besar Suriah dalam kondisi tenang meski terjadi beberapa baku tembak di wilayah terbatas. “Dua anak tewas kemarin malam saat serangan artileri rezim mengenai wilayah pemberontak di dekat Aleppo,” ungkap laporan SOHR.
(esn)