Irak Sebut Jumlah Anggota ISIS Capai 6.000 Orang
A
A
A
BAGHDAD - Kementerian Dalam Negeri Irak mengatakan, jumlah anggota ISIS di negara mereka mengalami penurunan yang cukup besar. Meski demkian, jumlah anggota ISIS yang tersisa masih cukup besar, yakni mencapai 6.000 orang.
Wakil Menteri Dalam Irak, Aqil al-Khazali mengatakan, dalam dua tahun terakhir pasukan gabungan Irak berhasil menewaskan ribuan anggota ISIS. Serangan sporadis yang dilancarkan pasukan gabungan Irak juga membuat banyak angggota ISIS kabur, baik itu ke Suriah, atau pulang ke negara asal mereka.
"Ini adalah apa yang tersisa dari para militan, setelah ribuan dari mereka telah tewas atau meninggalkan negeri ini karena pasukan gabungan Irak merebut kembali beberapa bagian Irak selama dua tahun terakhir," kata al-Khazali seperti dilansir Iraqinews pada Rabu (28/12).
Sebelumnya, Perdana Menteri Irak Haider Abadi mengatakan, pihaknya setidaknya membutuhkan tiga bulan lagi untuk membuat Irak bersih dari ISIS. Irak, yang dibantu koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) saat ini masih berusaha memasuki pusat kota Mosul, yang disebut sebagai ibukota ISIS di Irak.
"Kondisi saat ini menunjukkan Irak membutuhkan tiga bulan untuk membersihkan ISIS," kata Abadi dalam sebuah wawancara dengan media setempat.
Sementara itu, Komandan pasukan AS di Irak, Stephen Townsend mengatakan, operasi pembersihan ISIS di Mosul dan Raqqa terus berlangsung meski berjalan lambat. Ia mengatakan, membutuhkan waktu dua tahun untuk membersihkan ISIS dari kedua kota tersebut.
Wakil Menteri Dalam Irak, Aqil al-Khazali mengatakan, dalam dua tahun terakhir pasukan gabungan Irak berhasil menewaskan ribuan anggota ISIS. Serangan sporadis yang dilancarkan pasukan gabungan Irak juga membuat banyak angggota ISIS kabur, baik itu ke Suriah, atau pulang ke negara asal mereka.
"Ini adalah apa yang tersisa dari para militan, setelah ribuan dari mereka telah tewas atau meninggalkan negeri ini karena pasukan gabungan Irak merebut kembali beberapa bagian Irak selama dua tahun terakhir," kata al-Khazali seperti dilansir Iraqinews pada Rabu (28/12).
Sebelumnya, Perdana Menteri Irak Haider Abadi mengatakan, pihaknya setidaknya membutuhkan tiga bulan lagi untuk membuat Irak bersih dari ISIS. Irak, yang dibantu koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) saat ini masih berusaha memasuki pusat kota Mosul, yang disebut sebagai ibukota ISIS di Irak.
"Kondisi saat ini menunjukkan Irak membutuhkan tiga bulan untuk membersihkan ISIS," kata Abadi dalam sebuah wawancara dengan media setempat.
Sementara itu, Komandan pasukan AS di Irak, Stephen Townsend mengatakan, operasi pembersihan ISIS di Mosul dan Raqqa terus berlangsung meski berjalan lambat. Ia mengatakan, membutuhkan waktu dua tahun untuk membersihkan ISIS dari kedua kota tersebut.
(esn)