Partai Demokrat AS: Israel Gaungkan Perang pada Kami
A
A
A
WASHINGTON - Perwakilan Partai Demokrat, Jim McDermott menyatakan, tudingan pemerintah Israel terhadap pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB adalah sebuah deklarasi perang. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuding pemerintahan Barack Obama berada di balik resolusi itu.
"Apa yang kami lihat adalah awal dari perang pada pemerintah Amerika," katanya dalam sebuah wawancara dengan MSNBC, seperti dilansir Press TV pada Selasa (27/12).
Dia menyatakan, ini bisa disebut deklarasi perang, karena para pejabat Israel berusaha untuk membuat kasus terhadap pemerintahan Obama dan memaksa penggantinya Donald Trump untuk sepenuhnya mematuhi tuntutan mereka.
"Kami melihat iklim perang sekarang, dan kami melihat semua kicauan di twitter ini, semua jenis sindiran, semua ini setengah-cerita, dan semua hal ini menciptakan ketegangan yang luar biasa. Sehingga ketika Presiden baru dilantik, ia dapat memulai perang darat, yang dimulai saat dia mulai menerapkan kebijakannya di seluruh jajaran pemerintah," sambungnya.
Sebelumnya, Penasihat keamanan Gedung Putin, Ben Rhodes telah membantah tudingan Netanyahu itu. Dia mengatakan, pihaknya mengaku bingung dengan tudingan yang disampaikan oleh Netanyahu, dan mempertanyakan sumber informasi yang diterima oleh Netanyahu.
Namun, juru bicara Netanyahu, David Keyes tetap bersikeras pihaknya memiliki bukti yang kuat bahwa pemerintahan Obama berada di balik resolusi itu. Namun, Israel menyerahkan kepada Presiden AS terpilih, Donald Trump, apakah akan membeberkannya atau tidak.
Ia menyatakan, ada informasi yang kuat dari dunia Arab dan internasional bahwa pemerintahan Obama membantu dengan licik dan mempromosikan resolusi. Meski begitu, Keyes tidak mau mengungkapkan bukti itu saat ini.
"Apa yang kami lihat adalah awal dari perang pada pemerintah Amerika," katanya dalam sebuah wawancara dengan MSNBC, seperti dilansir Press TV pada Selasa (27/12).
Dia menyatakan, ini bisa disebut deklarasi perang, karena para pejabat Israel berusaha untuk membuat kasus terhadap pemerintahan Obama dan memaksa penggantinya Donald Trump untuk sepenuhnya mematuhi tuntutan mereka.
"Kami melihat iklim perang sekarang, dan kami melihat semua kicauan di twitter ini, semua jenis sindiran, semua ini setengah-cerita, dan semua hal ini menciptakan ketegangan yang luar biasa. Sehingga ketika Presiden baru dilantik, ia dapat memulai perang darat, yang dimulai saat dia mulai menerapkan kebijakannya di seluruh jajaran pemerintah," sambungnya.
Sebelumnya, Penasihat keamanan Gedung Putin, Ben Rhodes telah membantah tudingan Netanyahu itu. Dia mengatakan, pihaknya mengaku bingung dengan tudingan yang disampaikan oleh Netanyahu, dan mempertanyakan sumber informasi yang diterima oleh Netanyahu.
Namun, juru bicara Netanyahu, David Keyes tetap bersikeras pihaknya memiliki bukti yang kuat bahwa pemerintahan Obama berada di balik resolusi itu. Namun, Israel menyerahkan kepada Presiden AS terpilih, Donald Trump, apakah akan membeberkannya atau tidak.
Ia menyatakan, ada informasi yang kuat dari dunia Arab dan internasional bahwa pemerintahan Obama membantu dengan licik dan mempromosikan resolusi. Meski begitu, Keyes tidak mau mengungkapkan bukti itu saat ini.
(esn)