China Tes Jet Tempur Generasi Lima, Lebih Murah dari F-35 AS
A
A
A
BEIJING - China berhasil menguji pesawat jet tempur siluman generasi kelima bermesin ganda, FC-31 Gyrfalcon. China klaim jet tempur generasi kelimanya ini lebih murah dari pesaingnya, jet tempur F-35 Amerika Serikat (AS).
Jet tempur siluman FC-31 melakukan debut penerbangannya di wilayah timur laut Kota Shenyang pada hari Jumat pekan lalu. Menurut laporan China Daily, semalam (26/12/2016), yang mengutip sumber industri penerbangan terkait, harga satu unit jet tempur FC-31 sekitar USD70 juta atau separuh lebih murah dari jet tempur F-35 AS.
Jet tempur FC-31 Gyrfalcon dapat membawa delapan ton senjata saat bermanuver. Pesawat jet tempur FC-31 ini merupakan versi perubahan dari jet tempur yang sebelumnya dikenal sebagai J-31.
Pesawat trailblazing ini adalah gagasan dari Shenyang Aircraft Corp, bagian dari Aviation Industry Corporation of China (AVIC).
Menurut AVIC, FC-31 memiliki berat maksimum take-off 28 metrik ton. Radius penerbangan 1.250km, dan kecepatan tertinggi 1,8 Mach (atau 1,8 kali kecepatan suara).
Pesawat ini dapat dengan mudah membawa delapan ton senjata, di mana enam rudal jadi senjata internal, ditambah enam lainnya di bawah sayap.
Sergey Kornev, Kepala Departemen Ekspor Peralatan Angkatan Udara Rusia, sebelumnya mengatakan kepada RIA Novosti, bahwa J-31 akan terbang dengan mesin pesawat Rusia RD-93.
Seorang petugas di AVIC, yang berbicara dengan syarat anonim, menegaskan uji terbang jet tempur FC-31 berjalan mulus. Meski demikian, sejumlah ahli menyatakan bahwa jet tempur terbaru kebanggaan militer China ini telah mengalami sejumlah perbaikan.
”Dibandingkan dengan FC-31 pertama, ada banyak perbaikan pada prototipe kedua. Perubahan yang dilakukan pada badan pesawat, sayap dan ekor vertikal, yang membuatnya lebih ramping, lebih ringan dan lebih bermanuver,” kata Wu Peixin, pengamat industri penerbangan di Beijing.
Ahli pesawat lain, Fu Qiansho, kepada China Daily mengatakan bahwa FC-31 terbaru telah dilengkapi dengan sistem penargetan elektro-optik dan display helm-mount. Tantangan berikutnya dari AVIC, menurutnya, adalah menangkap pangsa pasar di dalam dan luar negeri.
”Saya percaya pesawat akan memiliki prospek cerah di pasar. Berdasarkan pengalaman dan pengetahuan saya, saya kira harganya sekitar USD70 juta atau sekitar setengah dari (pesawat) Lockheed Martin F-35 Lightning II, Amerika Serikat,” ujar Fu.
”Selain itu, (jet tempur) generasi keempat Eurofighter Typhoon dan Dassault Rafale harganya sekitar USD100 juta. Semua ini berarti Anda dapat menghabiskan jauh lebih sedikit uang untuk mendapatkan, jet tempur canggih generasi kelima,” imbuh Fu.
Wakil general manager AVIC, Li Yuhai, mengatakan bahwa perusahaannya menginginkan FC-31 membantu mengakhiri monopoli beberapa negara terkait pasar jet tempur generasi kelima. ”Pesawat ini mampu bersaing dengan pesawat lain dari jenisnya,” klaim Li.
Jet tempur siluman FC-31 melakukan debut penerbangannya di wilayah timur laut Kota Shenyang pada hari Jumat pekan lalu. Menurut laporan China Daily, semalam (26/12/2016), yang mengutip sumber industri penerbangan terkait, harga satu unit jet tempur FC-31 sekitar USD70 juta atau separuh lebih murah dari jet tempur F-35 AS.
Jet tempur FC-31 Gyrfalcon dapat membawa delapan ton senjata saat bermanuver. Pesawat jet tempur FC-31 ini merupakan versi perubahan dari jet tempur yang sebelumnya dikenal sebagai J-31.
Pesawat trailblazing ini adalah gagasan dari Shenyang Aircraft Corp, bagian dari Aviation Industry Corporation of China (AVIC).
Menurut AVIC, FC-31 memiliki berat maksimum take-off 28 metrik ton. Radius penerbangan 1.250km, dan kecepatan tertinggi 1,8 Mach (atau 1,8 kali kecepatan suara).
Pesawat ini dapat dengan mudah membawa delapan ton senjata, di mana enam rudal jadi senjata internal, ditambah enam lainnya di bawah sayap.
Sergey Kornev, Kepala Departemen Ekspor Peralatan Angkatan Udara Rusia, sebelumnya mengatakan kepada RIA Novosti, bahwa J-31 akan terbang dengan mesin pesawat Rusia RD-93.
Seorang petugas di AVIC, yang berbicara dengan syarat anonim, menegaskan uji terbang jet tempur FC-31 berjalan mulus. Meski demikian, sejumlah ahli menyatakan bahwa jet tempur terbaru kebanggaan militer China ini telah mengalami sejumlah perbaikan.
”Dibandingkan dengan FC-31 pertama, ada banyak perbaikan pada prototipe kedua. Perubahan yang dilakukan pada badan pesawat, sayap dan ekor vertikal, yang membuatnya lebih ramping, lebih ringan dan lebih bermanuver,” kata Wu Peixin, pengamat industri penerbangan di Beijing.
Ahli pesawat lain, Fu Qiansho, kepada China Daily mengatakan bahwa FC-31 terbaru telah dilengkapi dengan sistem penargetan elektro-optik dan display helm-mount. Tantangan berikutnya dari AVIC, menurutnya, adalah menangkap pangsa pasar di dalam dan luar negeri.
”Saya percaya pesawat akan memiliki prospek cerah di pasar. Berdasarkan pengalaman dan pengetahuan saya, saya kira harganya sekitar USD70 juta atau sekitar setengah dari (pesawat) Lockheed Martin F-35 Lightning II, Amerika Serikat,” ujar Fu.
”Selain itu, (jet tempur) generasi keempat Eurofighter Typhoon dan Dassault Rafale harganya sekitar USD100 juta. Semua ini berarti Anda dapat menghabiskan jauh lebih sedikit uang untuk mendapatkan, jet tempur canggih generasi kelima,” imbuh Fu.
Wakil general manager AVIC, Li Yuhai, mengatakan bahwa perusahaannya menginginkan FC-31 membantu mengakhiri monopoli beberapa negara terkait pasar jet tempur generasi kelima. ”Pesawat ini mampu bersaing dengan pesawat lain dari jenisnya,” klaim Li.
(mas)