Granat Meledak Saat Misa Natal di Filipina, 16 Luka
A
A
A
MANILA - Sedikitnya 16 orang terluka dalam ledakan granat di sebuah gereja Katolik saat malam misa Natal di pulau Mindanao, selatan Filipina, yang bergolak. Demikian pernyataan polisi dan pendeta setempat.
Pastur Jay Virador mengatakan ledakan membuat jamaat gereja melarikan diri. "Tidak ada doa penutup karena ada keributan. Orang-orang buru-buru meninggalkan gereja," katanya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (25/12/2016).
Kepala polisi kota Midsayap, Bernardo Tayong mengatakan, sebagian besar korban luka tengah berdiri di luar gereja paroko Sto. Nino kota Midsayap, Cotabato Utara, ketika peristiwa ledakan terjadi.
"Seorang polisi turut terluka karena dia berdiri di dekat mobil patroli mana granat meledak, sekitar 30 meter dari pintu masuk gereja," kata Tayong.
Tayong mengatakan ahli bom masih di lokasi. Ada laporan bahwa granat lain atau bom rakitan juga berada di lokasi. "Rinciannya belum bisa kami ungkapkan," katanya.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di Mindanao. Namun gerilyawan Muslim dan ekstremis Islam dikenal aktif di provinsi itu, di mana telah terjadi sejumlah serangan bom di masa lalu.
Aparat keamanan di negara-negara Asia Tenggara tengah waspada jelang liburan Natal dan Tahun Baru. Pihak kepolisian Australia dan Indonesia mengatakan mereka telah menggagalkan rencana serangan bom dan pasukan keamanan Malaysia menangkap tersangka militan.
Pastur Jay Virador mengatakan ledakan membuat jamaat gereja melarikan diri. "Tidak ada doa penutup karena ada keributan. Orang-orang buru-buru meninggalkan gereja," katanya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (25/12/2016).
Kepala polisi kota Midsayap, Bernardo Tayong mengatakan, sebagian besar korban luka tengah berdiri di luar gereja paroko Sto. Nino kota Midsayap, Cotabato Utara, ketika peristiwa ledakan terjadi.
"Seorang polisi turut terluka karena dia berdiri di dekat mobil patroli mana granat meledak, sekitar 30 meter dari pintu masuk gereja," kata Tayong.
Tayong mengatakan ahli bom masih di lokasi. Ada laporan bahwa granat lain atau bom rakitan juga berada di lokasi. "Rinciannya belum bisa kami ungkapkan," katanya.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di Mindanao. Namun gerilyawan Muslim dan ekstremis Islam dikenal aktif di provinsi itu, di mana telah terjadi sejumlah serangan bom di masa lalu.
Aparat keamanan di negara-negara Asia Tenggara tengah waspada jelang liburan Natal dan Tahun Baru. Pihak kepolisian Australia dan Indonesia mengatakan mereka telah menggagalkan rencana serangan bom dan pasukan keamanan Malaysia menangkap tersangka militan.
(ian)