Muslimah di London Diserang dan Diseret dengan Jilbabnya di Trotoar
A
A
A
LONDON - Seorang perempuan Muslim (Muslimah) diserang dua pria kulit putih hingga jatuh di sebuah trotoar sibuk di kawasan perbelanjaan di London timur, Inggris. Korban kemudian diseret dengan jilbabnya.
Kepolisian London telah menyelidiki kasus tersebut dan menyatakannya sebagai serangan rasis.
Serangan terjadi di Chingford, di mana korban yang berusia 27 tahun itu mengunjungi seorang teman di sebuah salon rambut. Seorang juru bicara Kepolisian Scotland Yard mengatakan insiden terjadi sekitar pukul 20.30 waktu setempat pada Rabu, 14 Desember 2016.
Korban mengatakan kepada polisi bahwa ada dua pria kulit putih yang mendekatinya dari belakang. Kedua pelaku mencoba mencopot jilbab korban. Ketika percobaan itu berlangsung, para pelaku mendorong korban hingga jatuh. Korban lantas diseret dengan jilbabnya dalam beberapa langkah.
The Evening Standard mengutip para saksi mata menyatakan bahwa korban tergeletak di trotoar selama hampir 20 menit sebelum dia berhasil dibawa ke restoran terdekat setelah menghubungi nomor darurat 999. Korban lantas dibantu paramedis untuk dibawa ke rumah sakit.
“Gadis malang itu gemetar seperti daun, kami harus duduk ke bawah dan memberikannya air sebelum dia bisa berbicara,” kata seorang pelayan restoran tempat korban mendapat pertolongan pertama. Pelayan itu berbicara kepada media Inggris tanpa bersedia diidentifikasi.
”Dia mengatakan kepada kami bahwa dua pria kulit putih mendorongnya kemudian menyeretnya di sepanjang lantai dengan jilbabnya dan meninggalkannya di trotoar. Dia mengalami serangan hingga panik, ketika kami melihatnya dan dia hampir tidak bisa bernapas. Ini memuakkan bahwa orang dapat melakukan hal ini,” lanjut pelayan restoran tersebut.
Saksi mata lain di sebuah restoran Turki, Hassan Bukhari, mengatakan bahwa wanita itu "benar-benar ketakutan dan menangis".
”Dia telah operasi bulan lalu dan benar-benar khawatir (operasinya) itu rusak lagi karena dia tidak bisa berjalan sendiri. Dia mengatakan; 'Mereka tidak mengambil apa-apa dari saya, tidak telepon saya, tidak tas saya. Mereka hanya berpikir bagaimana mereka bisa lolos’. Saya pikir daerah ini aman,” ujar Bukhari, seperti dikutip IB Times, Minggu (18/12/2016).
Menurut pihak kepolisian, kedua pelaku merupakan pria kulit putih berusia 17 hingga 10 tahun. Keduanya dilaporkan melarikan diri ke arah utara di sepanjang Jalan Old Church setelah serangan yang mereka lakukan.
“Petugas dari Waltham Forest CID sedang menyelidiki,” bunyi pernyataan kepolisian setempat.
Kepolisian London telah menyelidiki kasus tersebut dan menyatakannya sebagai serangan rasis.
Serangan terjadi di Chingford, di mana korban yang berusia 27 tahun itu mengunjungi seorang teman di sebuah salon rambut. Seorang juru bicara Kepolisian Scotland Yard mengatakan insiden terjadi sekitar pukul 20.30 waktu setempat pada Rabu, 14 Desember 2016.
Korban mengatakan kepada polisi bahwa ada dua pria kulit putih yang mendekatinya dari belakang. Kedua pelaku mencoba mencopot jilbab korban. Ketika percobaan itu berlangsung, para pelaku mendorong korban hingga jatuh. Korban lantas diseret dengan jilbabnya dalam beberapa langkah.
The Evening Standard mengutip para saksi mata menyatakan bahwa korban tergeletak di trotoar selama hampir 20 menit sebelum dia berhasil dibawa ke restoran terdekat setelah menghubungi nomor darurat 999. Korban lantas dibantu paramedis untuk dibawa ke rumah sakit.
“Gadis malang itu gemetar seperti daun, kami harus duduk ke bawah dan memberikannya air sebelum dia bisa berbicara,” kata seorang pelayan restoran tempat korban mendapat pertolongan pertama. Pelayan itu berbicara kepada media Inggris tanpa bersedia diidentifikasi.
”Dia mengatakan kepada kami bahwa dua pria kulit putih mendorongnya kemudian menyeretnya di sepanjang lantai dengan jilbabnya dan meninggalkannya di trotoar. Dia mengalami serangan hingga panik, ketika kami melihatnya dan dia hampir tidak bisa bernapas. Ini memuakkan bahwa orang dapat melakukan hal ini,” lanjut pelayan restoran tersebut.
Saksi mata lain di sebuah restoran Turki, Hassan Bukhari, mengatakan bahwa wanita itu "benar-benar ketakutan dan menangis".
”Dia telah operasi bulan lalu dan benar-benar khawatir (operasinya) itu rusak lagi karena dia tidak bisa berjalan sendiri. Dia mengatakan; 'Mereka tidak mengambil apa-apa dari saya, tidak telepon saya, tidak tas saya. Mereka hanya berpikir bagaimana mereka bisa lolos’. Saya pikir daerah ini aman,” ujar Bukhari, seperti dikutip IB Times, Minggu (18/12/2016).
Menurut pihak kepolisian, kedua pelaku merupakan pria kulit putih berusia 17 hingga 10 tahun. Keduanya dilaporkan melarikan diri ke arah utara di sepanjang Jalan Old Church setelah serangan yang mereka lakukan.
“Petugas dari Waltham Forest CID sedang menyelidiki,” bunyi pernyataan kepolisian setempat.
(mas)