Bak Budak, Bocah-bocah Korut Dipaksa Kerja Perbaiki Rel Kereta Api

Jum'at, 16 Desember 2016 - 07:33 WIB
Bak Budak, Bocah-bocah...
Bak Budak, Bocah-bocah Korut Dipaksa Kerja Perbaiki Rel Kereta Api
A A A
PYONGYANG - Sejumlah foto dan video yang dirilis media Inggris, Daily Mirror, menunjukkan bocah-bocah cilik di Korea Utara (Korut) dipaksa kerja siang hari layaknya budak. Mereka dipaksa kerja keras 10 jam sehari untuk memperbaiki rel kereta api dengan palu.

Foto dan video yang dirilis tersebut kontra dengan kondisi pemimpin Korut Kim Jong-un yang menikmati kehidupan mewah. Menurut laporan media Inggris itu, bocah yang dipaksa kerja di siang hari itu yang paling kecil berusia lima tahun.

“Rekaman yang diperoleh oleh Mirror adalah dokumentasi mengejutkan dari salah satu pelanggaran terburuk Korut, yang memunculkan pekerja anak,” kata Michael Glendinning, dari Aliansi Hak Asasi Manusia Eropa di Korut, yang dilansir semalam (15/12/2016).

Dokumen itu diperoleh dari jaringan informan pemberani yang menggunakan kamera tersembunyi untuk diam-diam merekam apa yang terjadi di Korut selama tahun ini.

Dalam salah satu video yang diambil dari wilayah timur laut Provinsi Ryanggang menunjukkan anak berusia sekitar delapan atau Sembilan tahun tampak menyedihkan. Dia mengenakan kaus tim sepak bola Inggris, diperintahkan untuk memecah batu di tebing.

Ada juga dua gadis berjuang untuk mengangkat beban berat di tumpukan. Selain itu, tampak juga anak lekaki meringis kelelahan akibat tekanan dari pekerjaannya.

Aktivis HAM tersebut memperingatkan bahwa di negara dengan populasi lebih dari 24 juta jiwa itu, ada jutaan anak yang digunakan sebagai tenaga kerja budak setiap hari. Anak-anak yang dipaksa bekerja tersebut berasal dari keluarga miskin yang belum pernah mengenyam pendidikan di sekolah.

Duta Inggris untuk PBB Matthew Rycroft menjelaskan bahwa kerja paksa di Korut merupakan “perbudakan modern”.

Pemerintah Korut hingga kini belum mengonfirmasi bocornya video anak-anak kecil yang dipaksa bekerja layaknya budak untuk memperbaiki rel kereta api tersebut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5077 seconds (0.1#10.140)