Korsel Tetapkan Siaga Tertinggi Flu Burung
A
A
A
SEOUL - Departemen Pertanian Korea Selatan menaikkan status siaga flu burung di negara itu ke level tertinggi pada Kamis (15/12). Langkah ini diambil karena penyakit ini telah menyebar dengan cepat dengan skala nasional sejak pertama kali dilaporkan sekitar sebulan lalu.
Departemen Pertanian, Pangan dan Urusan Pedesaan mengatakan, sebuah panel pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan tingkat status, dari "waspada" menjadi "serius". Ini adalah tingkat kewaspadaan tertinggi dalam sistem pengendalian penyakit di Korsel.
“Akan dilakukan langkah-langkah rinci untuk memerangi penyakit ini di bawah status siaga tinggi, setelah berkonsultasi dengan kementerian terkait. Ada 53 kasus virus yang telah dikonfirmasi sejak pertengahan November, dengan 21 kasus lain yang sedang diuji,” jelas pernyataan Departemen itu.
Menurut laporan Yonhap News Agency, di level ini, jika diperlukan pemerintah berhak untuk menutup peternakan dan penampungan ayam atau burung. Yonhap menambahkan, virus yang ditemukan adalah turunan H5N6, jenis baru dari virus yang pertama kali terdeteksi di negara itu.
Saat ini, laju penyebaran virus sangat cepat, hal yang tak pernah terjadi sebelumnya. Meski begitu, belum ada laporan adanya manusia yang tertular. Pihak berwenang mengatakan, bahwa burung migran adalah sumber dari virus H5N6.
Departemen Pertanian, Pangan dan Urusan Pedesaan mengatakan, sebuah panel pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan tingkat status, dari "waspada" menjadi "serius". Ini adalah tingkat kewaspadaan tertinggi dalam sistem pengendalian penyakit di Korsel.
“Akan dilakukan langkah-langkah rinci untuk memerangi penyakit ini di bawah status siaga tinggi, setelah berkonsultasi dengan kementerian terkait. Ada 53 kasus virus yang telah dikonfirmasi sejak pertengahan November, dengan 21 kasus lain yang sedang diuji,” jelas pernyataan Departemen itu.
Menurut laporan Yonhap News Agency, di level ini, jika diperlukan pemerintah berhak untuk menutup peternakan dan penampungan ayam atau burung. Yonhap menambahkan, virus yang ditemukan adalah turunan H5N6, jenis baru dari virus yang pertama kali terdeteksi di negara itu.
Saat ini, laju penyebaran virus sangat cepat, hal yang tak pernah terjadi sebelumnya. Meski begitu, belum ada laporan adanya manusia yang tertular. Pihak berwenang mengatakan, bahwa burung migran adalah sumber dari virus H5N6.
(esn)