Korsel Berencana Bangun Kapal Selam Pembawa Rudal Balistik
A
A
A
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) dikabarkan berencana untuk membangun kapal selam kelas Chang Bogo-III, yang mampu membawa rudal balisitik. Kapal selam ini rencananya akan dibangun oleh Hyundai Heavy Industries.
"Korsel diharapkan untuk membangun kapal selam Chang Bogo-III, yang akan menjadi kapal ketiga dari kelas ini di Angkatan Laut nasional, sebagai bagian dari rencana untuk meningkatkan kapasitas maritim dalam konteks ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara (Korut)," kata Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA).
Melansir Sputnik pada Rabu (14/12), yang mengutip laporan kantor berita Korsel, Yonhap, kapal selam seberat 3.000 ton ini dirancang untuk bisa membawa rudal balistik Hyunmoo-2, yang memiliki jangkauan lebih dari 500 kilometer.
Yonhap dalam laporannya menyebut pembangunan kapal akan menelan biaya USD 539 juta, dan pembangunan kapal selam ini diperkirakan akan selesai dalam kurun waktu 85 bulan, atau sekitar tujuh tahun.
Korsel sendiri memang tengah memperkuat kekuatan maritim mereka, mengingat Semenanjung Korea secara resmi sampai saat ini masih dalam keadaan perang. Ini dikarenakan Perang Korea yang berlangsung pada tahun 1950 hingga 1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan kesepakatan damai.
"Korsel diharapkan untuk membangun kapal selam Chang Bogo-III, yang akan menjadi kapal ketiga dari kelas ini di Angkatan Laut nasional, sebagai bagian dari rencana untuk meningkatkan kapasitas maritim dalam konteks ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara (Korut)," kata Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA).
Melansir Sputnik pada Rabu (14/12), yang mengutip laporan kantor berita Korsel, Yonhap, kapal selam seberat 3.000 ton ini dirancang untuk bisa membawa rudal balistik Hyunmoo-2, yang memiliki jangkauan lebih dari 500 kilometer.
Yonhap dalam laporannya menyebut pembangunan kapal akan menelan biaya USD 539 juta, dan pembangunan kapal selam ini diperkirakan akan selesai dalam kurun waktu 85 bulan, atau sekitar tujuh tahun.
Korsel sendiri memang tengah memperkuat kekuatan maritim mereka, mengingat Semenanjung Korea secara resmi sampai saat ini masih dalam keadaan perang. Ini dikarenakan Perang Korea yang berlangsung pada tahun 1950 hingga 1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan kesepakatan damai.
(esn)