Rusia Klaim Tewaskan 300 Anggota ISIS di Palmyra
A
A
A
MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, serangan udara yang mereka lancarkan di Palmyra, Suriah, setidaknya telah menewaskan 300 anggota ISIS. Serangan itu berlangsung sejak semalam.
Kemhan Rusia menuturkan, serangan udara yang dilancarkan jet tempur Rusia merupakan upaya untuk mendukung pasukan pemerintah Rusia untuk memukul mundur ISIS dari kota tua di Suriah tersebut.
"Sepanjang malam, pasukan pemerintah Suriah, secara aktif didukung oleh Angkatan Udara Rusia, menghalau semua serangan teroris di Palmyra. Kelompok teroris secara aktif menyerang dengan menggunakan bom mobil, kendaraan lapis baja dan roket," kata Kemhan Rusia, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (11/12).
"Angkatan Udara Rusia setidaknya melakukan 64 penerbangan di atas Palmyra sepanjang malam. Serangan itu menghancurkan 11 tank dan kendaraan lapis baja, 31 mobil dengan senapan mesin berat, dan menewaskan lebih dari 300 anggota teroris," sambungnya merujuk pada ISIS.
Serangan yang dilancarkan oleh jet tempur Rusia dan pasukan Suriah itu diketahui sukses memukul mundur ISIS dari Palmyra. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, ISIS hanya beberapa jam menguasai Palmyra.
"Serangan intens yang dilakukan Rusia sejak semalam memaksa ISIS keluar dari Palmyra, atau hanya beberapa jam setelah ISIS berhasil merebut kota itu," kata kepala Observatorium, Rami Abdel Rahman.
Kemhan Rusia menuturkan, serangan udara yang dilancarkan jet tempur Rusia merupakan upaya untuk mendukung pasukan pemerintah Rusia untuk memukul mundur ISIS dari kota tua di Suriah tersebut.
"Sepanjang malam, pasukan pemerintah Suriah, secara aktif didukung oleh Angkatan Udara Rusia, menghalau semua serangan teroris di Palmyra. Kelompok teroris secara aktif menyerang dengan menggunakan bom mobil, kendaraan lapis baja dan roket," kata Kemhan Rusia, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (11/12).
"Angkatan Udara Rusia setidaknya melakukan 64 penerbangan di atas Palmyra sepanjang malam. Serangan itu menghancurkan 11 tank dan kendaraan lapis baja, 31 mobil dengan senapan mesin berat, dan menewaskan lebih dari 300 anggota teroris," sambungnya merujuk pada ISIS.
Serangan yang dilancarkan oleh jet tempur Rusia dan pasukan Suriah itu diketahui sukses memukul mundur ISIS dari Palmyra. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, ISIS hanya beberapa jam menguasai Palmyra.
"Serangan intens yang dilakukan Rusia sejak semalam memaksa ISIS keluar dari Palmyra, atau hanya beberapa jam setelah ISIS berhasil merebut kota itu," kata kepala Observatorium, Rami Abdel Rahman.
(esn)