Washington Post: CIA Sebut Rusia Intervensi Pemilu untuk Menangkan Trump

Sabtu, 10 Desember 2016 - 11:32 WIB
Washington Post: CIA...
Washington Post: CIA Sebut Rusia Intervensi Pemilu untuk Menangkan Trump
A A A
WASHINGTON - CIA telah menyimpulkan bahwa Rusia melakukan intervensi dalam pemilu Amerika Serikat (AS) 8 November 2016 lalu untuk membantu Donald Trump memenangkan pemilu. Demikian laporan media AS, Washington Post.

Mengutip kesimpulan CIA, media AS menulis bahwa tindakan Rusia itu merusak kepercayaan dalam sistem pemilu AS. Dalam laporannya, Washington Post menyatakan bahwa badan intelijen AS telah mengidentifikasi individu-individu yang meretas email Komite Nasional Demokrat (DNC) dan ketua tim kampanye Hillary Clinton.

Para peretas email yang ribuan dokumennya dibocorkan WikiLeaks, lanjut laporan itu, terkoneksi dengan pemerintah Rusia yang dipimpin Presiden Vladmir Putin.

Para pejabat AS yang jadi sumber Washington Pot menggambarkan para hacker peretas email tersebut bagian dari operasi luas Rusia untuk mendukung Trump dan mencegah potensi Hillary Clinton untuk menangkan pemilu.

”Ini adalah penilaian dari komunitas intelijen yang (menyebut) Rusia bertujuan untuk mendukung salah satu kandidat atas kandidat yang lain, untuk membantu Trump terpilih,” tulis Washington Post mengutip seorang pejabat senior AS. ”Itu pandangan konsensus,” lanjut laporan media AS ini, yang dikutip Sabtu (10/12/2016).

Kendati demikian, menurut laporan itu, presentasi intelijen yang dilakukan oleh CIA untuk senator kunci AS telah “ditutup pintu” pada pekan lalu. Sementara itu, CIA melalui seorang juru bicaranya mengatakan badan tersebut tidak memiliki komentar mengenai laporan terkait.

Sedangkan Trump menegaskan bahwa dia tidak yakin jika Rusia berada di balik serangan cyber terhadap DNC dan ketua tim kampanye Hillary. Tim transisi Trump sudah mengeluarkan pernyataan atas kasus ini. ”Klaim campur tangan asing dalam pemilu AS pada hari Jumat tidak secara langsung mengatasi masalah ini,” bunyi pernyataan tim transisi Trump.

Pendiri WikiLeaks Julian Assange juga telah mengatakan dalam sebuah wawancara televisi bahwa pemerintah Rusia bukanlah sumber dari bocoran email DNC yang dibocorkan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4424 seconds (0.1#10.140)