Dikunjungi Dubes RI, Anak Yatim Piatu di Pyongyang Unjuk Kebolehan
A
A
A
PYONGYANG - Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Pyongyang melakukan kunjungan sosial ke “Pyongyang Baby Home and Orphanage” pada Rabu, 7 Desember. Kunjungan yang dipimpin oleh Duta Besar RI, Bambang Hiendrasto dilakukan dalam rangka hari ulang tahun Korpri dan DWP.
Dalam kunjungan tersebut, Dubes RI dan rombongan disuguhkan berbagai macam hiburan oleh anak-anak yatim tersebut. Mereka diperlihatkan kemampuan olah vokal, kesenian berupa permainan gendang tradisional yang rancak, dan kemampuang jungling seorang anak laki-laki yang diiringi oleh alunan piano seorang pianis cilik perempuan. Keduanya berhasil menjadi juggler dan pianis terbaik se-Korea Utara (Korut) tahun ini seperti tertuang dalam rilis yang diterima Sindonews, Jumat (9/12/2016).
Sebelum itu, Dubes RI dan istri serta rombongan berkesempatan meninjau berbagai fasilitas yang ada di gedung panti asuhan. Mereka ditunjukkan ruang kelas, kamar tidur, ruang makan, dapur, tempat penyimpanan persediaan berbagai keperluan panti hingga ruang dokter umum dan poliklinik gigi khusus untuk anak-anak.
Gedung panti asuhan yang terdiri atas dua bangunan tersebut mulai dibangun pada April 2014 dan resmi digunakan pada Oktober 2014. Gedung bertingkat tiga ini dapat menampung 300 anak. Saat ini anak asuh di gedung pertama berjumlah sekitar 100 anak, mulai bayi hingga umur 4 tahun. Sementara gedung sebelahnya dihuni oleh sekitar 110 anak yatim piatu berumur 5-6 tahun. Mereka dibagi dalam kelas-kelas dan setiap kelas maksimum 15 anak dengan umur sebaya.
Selain anak yatim, di panti asuhan ini juga ada enam triplet (anak kembar tiga) berumur 3 dan 4 tahun yang masih mempunyai ayah dan ibu. Di Korut orang tua yang memiliki anak kembar tiga boleh menitipkan anak-anak mereka di panti asuhan dan dijenguk seminggu sekali.
Pada kesempatan ini Duta Besar RI menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Korut dan pimpinan panti asuhan atas kesempatan yang diberikan untuk mengunjungi panti asuhan. Dubes RI berharap agar anak-anak tersebut senantiasa riang gembira dan memiliki masa depan yang cerah.
Pada akhir kunjungan, Dubes RI menyerahkan bingkisan kepada pimpinan panti asuhan berupa beberapa produk Indonesia yang dijual di Pyongyang, antara lain susu bubuk bayi/balita, sabun/bedak bayi, kue kering dan permen.
Dalam kunjungan tersebut, Dubes RI dan rombongan disuguhkan berbagai macam hiburan oleh anak-anak yatim tersebut. Mereka diperlihatkan kemampuan olah vokal, kesenian berupa permainan gendang tradisional yang rancak, dan kemampuang jungling seorang anak laki-laki yang diiringi oleh alunan piano seorang pianis cilik perempuan. Keduanya berhasil menjadi juggler dan pianis terbaik se-Korea Utara (Korut) tahun ini seperti tertuang dalam rilis yang diterima Sindonews, Jumat (9/12/2016).
Sebelum itu, Dubes RI dan istri serta rombongan berkesempatan meninjau berbagai fasilitas yang ada di gedung panti asuhan. Mereka ditunjukkan ruang kelas, kamar tidur, ruang makan, dapur, tempat penyimpanan persediaan berbagai keperluan panti hingga ruang dokter umum dan poliklinik gigi khusus untuk anak-anak.
Gedung panti asuhan yang terdiri atas dua bangunan tersebut mulai dibangun pada April 2014 dan resmi digunakan pada Oktober 2014. Gedung bertingkat tiga ini dapat menampung 300 anak. Saat ini anak asuh di gedung pertama berjumlah sekitar 100 anak, mulai bayi hingga umur 4 tahun. Sementara gedung sebelahnya dihuni oleh sekitar 110 anak yatim piatu berumur 5-6 tahun. Mereka dibagi dalam kelas-kelas dan setiap kelas maksimum 15 anak dengan umur sebaya.
Selain anak yatim, di panti asuhan ini juga ada enam triplet (anak kembar tiga) berumur 3 dan 4 tahun yang masih mempunyai ayah dan ibu. Di Korut orang tua yang memiliki anak kembar tiga boleh menitipkan anak-anak mereka di panti asuhan dan dijenguk seminggu sekali.
Pada kesempatan ini Duta Besar RI menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Korut dan pimpinan panti asuhan atas kesempatan yang diberikan untuk mengunjungi panti asuhan. Dubes RI berharap agar anak-anak tersebut senantiasa riang gembira dan memiliki masa depan yang cerah.
Pada akhir kunjungan, Dubes RI menyerahkan bingkisan kepada pimpinan panti asuhan berupa beberapa produk Indonesia yang dijual di Pyongyang, antara lain susu bubuk bayi/balita, sabun/bedak bayi, kue kering dan permen.
(ian)