Beijing Sikapi Biasa Komunikasi Trump-Presiden Taiwan
A
A
A
BEIJING - Pemerintah China angkat bicara mengenai komunikasi antara Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. Beijing menyebut hal itu hanyalah tindakan basa-basi yang dilakukan Trump.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyatakan, perbicangan antara Trump dan Tsai tidak akan mengubah apapun. Dia juga yakin AS akan tetap mempertahankan kebijakan satu China, yang menjadi dasar hubungan antara Bejing dan Washington.
"Ini hanya sisi Taiwan yang terlibat dalam tindakan kecil, dan ini tidak akan mengubah struktur kebijakan satu China yang sudah dibentuk oleh masyarakat internasional," Wang Yi, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (4/12).
"Saya percaya hal itu tidak akan mengubah kebijakan satu China yang juga diterapkan AS. Prinsip satu China adalah landasan dari perkembangan yang sehat dari hubungan China-AS dan kami berharap secara politik ini tidak mengganggu atau merusak dengan cara apapun hubungan itu," sambungnya.
Trump dan Tsai diketahui melakukan komunikasi melalui telepon, kemarin. Ini adalah pertama kalinya seorang presiden atau presiden terpilih AS melakukan kontak dengan Taiwan sejak Presiden Jimmy Carter mengadopsi kebijakan satu China pada tahun 1979.
Melalui akun Twitter-nya, Trump mengaku jika Presiden Taiwan menelponnya untuk memberikan ucapan selamat. "Presiden Taiwan menelpon untuk mengucapkan selamat atas kemenangan Saya sebagai presiden. Terima kasih!" cuitnya.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyatakan, perbicangan antara Trump dan Tsai tidak akan mengubah apapun. Dia juga yakin AS akan tetap mempertahankan kebijakan satu China, yang menjadi dasar hubungan antara Bejing dan Washington.
"Ini hanya sisi Taiwan yang terlibat dalam tindakan kecil, dan ini tidak akan mengubah struktur kebijakan satu China yang sudah dibentuk oleh masyarakat internasional," Wang Yi, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (4/12).
"Saya percaya hal itu tidak akan mengubah kebijakan satu China yang juga diterapkan AS. Prinsip satu China adalah landasan dari perkembangan yang sehat dari hubungan China-AS dan kami berharap secara politik ini tidak mengganggu atau merusak dengan cara apapun hubungan itu," sambungnya.
Trump dan Tsai diketahui melakukan komunikasi melalui telepon, kemarin. Ini adalah pertama kalinya seorang presiden atau presiden terpilih AS melakukan kontak dengan Taiwan sejak Presiden Jimmy Carter mengadopsi kebijakan satu China pada tahun 1979.
Melalui akun Twitter-nya, Trump mengaku jika Presiden Taiwan menelponnya untuk memberikan ucapan selamat. "Presiden Taiwan menelpon untuk mengucapkan selamat atas kemenangan Saya sebagai presiden. Terima kasih!" cuitnya.
(esn)