Turki Tahan Jurnalis BBC dan Voice of America
A
A
A
ANKARA - Pemerintah Turki menahan dua jurnalis yang bekerja untuk kantor berita asing di wilayah tenggara negara itu. Mereka ditahan sebagai bagian dari tindakan keras pemerintah Ankara menyusul kudeta yang gagal pada bulan Juli lalu.
Koresponden BBC Turki Hatice Kamer di tahan pada Sabtu lalu di kota Sirvan saat meliput runtuhnya tambang tembaga baru-baru ini yang menewaskan 11 pekerja. Semantara jurnalis freelance Voice of America (VOA), Khajijan Farqin, ditahan pada hari yang sama di Diyarbakir.
Seperti dikutip dari NBC News, Senin (28/11/2016), Kamer telah dibebaskan pada Minggu kemari. Setelah dibebaskan ia diberitahu akan menghadapi tuduhan telah mendukung Partai Buruh Kurdistan (PKK) yang dilarang. Kamer menyatakan tidak ada bukti atas tuduhan tersebut.
VOA kemudian melaporkan jika Farqin juga telah dibebaskan. Namun, VOA tidak menjelaskan secara rinci terkait penangkapan terhadap Farqin. Pemerintah Turki sendiri belum berkomentar tentang penahanan.
Puluhan wartawan ditahan dan ratusan media ditutup di Turki sebagai bagian dari tindakan keras pemerintah pasca kudeta terhadap para tersangka pembangkang. Awal bulan ini, jurnalis Perancis Olivier Bertrand ditahan di dekat Gaziantep dan kemudian dideportasi.
Koresponden BBC Turki Hatice Kamer di tahan pada Sabtu lalu di kota Sirvan saat meliput runtuhnya tambang tembaga baru-baru ini yang menewaskan 11 pekerja. Semantara jurnalis freelance Voice of America (VOA), Khajijan Farqin, ditahan pada hari yang sama di Diyarbakir.
Seperti dikutip dari NBC News, Senin (28/11/2016), Kamer telah dibebaskan pada Minggu kemari. Setelah dibebaskan ia diberitahu akan menghadapi tuduhan telah mendukung Partai Buruh Kurdistan (PKK) yang dilarang. Kamer menyatakan tidak ada bukti atas tuduhan tersebut.
VOA kemudian melaporkan jika Farqin juga telah dibebaskan. Namun, VOA tidak menjelaskan secara rinci terkait penangkapan terhadap Farqin. Pemerintah Turki sendiri belum berkomentar tentang penahanan.
Puluhan wartawan ditahan dan ratusan media ditutup di Turki sebagai bagian dari tindakan keras pemerintah pasca kudeta terhadap para tersangka pembangkang. Awal bulan ini, jurnalis Perancis Olivier Bertrand ditahan di dekat Gaziantep dan kemudian dideportasi.
(ian)