Bantu Padamkan Kebakaran, Palestina Kirim 4 Tim Pemadam ke Israel
A
A
A
YERUSALEM - Israel telah menerima tawaran bantuan dari pihak berwenang Palestina untuk mengatasi kebakaran hutan di negara itu. Kebakaran hutan melanda sebagian besar kawasan bagian tengah dan utara negara Zionis itu.
Palestina mengirim 4 tim pemadam kebakaran untuk membantu memadamkan kebakaran hutan di Israel. Mereka akan bergabung dengan sejumlah negara lainnya yang telah lebih dahulu memberikan bantuan seperti dikutip dari Independent, Sabtu (26/11/2016).
Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada surat kabar harian Haaretz bahwa Koordinator Aktivitas Pemerintahan Israel di daerah akan mengawasi kerja sama antara Palestina dengan kru pemadam kebakaran Israel. Rusia, Turki, Yunani, Italia, Kroasia, dan Siprus semua juga membantu memadamkan kobaran api. Sementara Amerika Serikat (AS) telah setuju untuk mengirim pesawat pemadam kebakaran Boeing 747 "Supertanker".
Kobaran api yang berkecamuk sejak Selasa sulit untuk dipadamkan karena dibantu hembusan angin kencang selama periode kemarau. Setidaknya 130 orang telah terluka karena kebakaran yang telah menyebar, sebagian besar disebabkan karena menghirup asap. Meski begitu, tidak ada korban yang berada dalam kondisi terancam jiwanya.
Kepala Polisi Israel menyebut kebakaran tersebut adalah sebuah bentuk serangan, sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan tersebut sama seperti aksi terorisme. Polisi Israel mengatakan mereka telah menangkap 12 orang yang dicurigai melakukan pembakaran.
Juru bicara polisi Micky Rosenfeld mengatakan belasan orang telah ditahan baik ketika mencoba untuk melakukan pembakaran atau meninggalkan daerah itu. Namun ia tidak memberikan rincian lebih lanjut. Sedangkan Menteri Keamanan Internal, Gilad Erdan mengatakan, mereka adalah 'minoritas' merujuk pada warga Israel keturunan Arab atau Palestina. "Kemungkinan terbesar adalah motifnya nasionalis," kata Erdan.
Palestina mengirim 4 tim pemadam kebakaran untuk membantu memadamkan kebakaran hutan di Israel. Mereka akan bergabung dengan sejumlah negara lainnya yang telah lebih dahulu memberikan bantuan seperti dikutip dari Independent, Sabtu (26/11/2016).
Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada surat kabar harian Haaretz bahwa Koordinator Aktivitas Pemerintahan Israel di daerah akan mengawasi kerja sama antara Palestina dengan kru pemadam kebakaran Israel. Rusia, Turki, Yunani, Italia, Kroasia, dan Siprus semua juga membantu memadamkan kobaran api. Sementara Amerika Serikat (AS) telah setuju untuk mengirim pesawat pemadam kebakaran Boeing 747 "Supertanker".
Kobaran api yang berkecamuk sejak Selasa sulit untuk dipadamkan karena dibantu hembusan angin kencang selama periode kemarau. Setidaknya 130 orang telah terluka karena kebakaran yang telah menyebar, sebagian besar disebabkan karena menghirup asap. Meski begitu, tidak ada korban yang berada dalam kondisi terancam jiwanya.
Kepala Polisi Israel menyebut kebakaran tersebut adalah sebuah bentuk serangan, sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan tersebut sama seperti aksi terorisme. Polisi Israel mengatakan mereka telah menangkap 12 orang yang dicurigai melakukan pembakaran.
Juru bicara polisi Micky Rosenfeld mengatakan belasan orang telah ditahan baik ketika mencoba untuk melakukan pembakaran atau meninggalkan daerah itu. Namun ia tidak memberikan rincian lebih lanjut. Sedangkan Menteri Keamanan Internal, Gilad Erdan mengatakan, mereka adalah 'minoritas' merujuk pada warga Israel keturunan Arab atau Palestina. "Kemungkinan terbesar adalah motifnya nasionalis," kata Erdan.
(ian)