Komandan Milisi Iran Ramalkan AS Runtuh Pada 2035
A
A
A
TEHERAN - Komandan pasukan milisi Basij Iran, Mohammad Reza Naghdi mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) akan runtuh dalam waktu kurang dari 20 tahun. Ia pun menyebut bahwa presiden AS terpilih Donald Trump akan mempercepat proses keruntuhan itu.
"Menurut analisis yang dibuat oleh mereka yang berada di belakang panggung pembentuk dan pengambil keputusan di AS, AS akan runtuh pda 2035 dan saya berpikir bahwa itu adalah sebuah analisis optimis karena ini akan berlangsung lebih awal," kata Naghdi kepada kantor beria Iran Fars News Agency.
Naghdi juga mencatat bahwa Presiden AS yang akan lengser Barack Obama menunjukkan wajah AS yang menyamar. Sementara Trump merupakan wajah asli AS dan ia dapat mempercepat runtuhnya negara adidaya itu.
Komandan milisi Basij telah dikenal akan laporan dan tindakan kontroversialnya. Ia adalah sosok yang mengawasi penghancuran 100 ribu pemancar dan penerima satelit pada bulan Juli lalu. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari tindakan keras yang meluas terhadap perangkan ilegal di Iran dimana pihak yang berwenang mengatakan merusak secara moral.
"Yang benar adalah bahwa sebagian besar saluran satelit menyebabkan penyimpangan moralitas dan budaya masyarakat," katanya pada saat itu.
"Menurut analisis yang dibuat oleh mereka yang berada di belakang panggung pembentuk dan pengambil keputusan di AS, AS akan runtuh pda 2035 dan saya berpikir bahwa itu adalah sebuah analisis optimis karena ini akan berlangsung lebih awal," kata Naghdi kepada kantor beria Iran Fars News Agency.
Naghdi juga mencatat bahwa Presiden AS yang akan lengser Barack Obama menunjukkan wajah AS yang menyamar. Sementara Trump merupakan wajah asli AS dan ia dapat mempercepat runtuhnya negara adidaya itu.
Komandan milisi Basij telah dikenal akan laporan dan tindakan kontroversialnya. Ia adalah sosok yang mengawasi penghancuran 100 ribu pemancar dan penerima satelit pada bulan Juli lalu. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari tindakan keras yang meluas terhadap perangkan ilegal di Iran dimana pihak yang berwenang mengatakan merusak secara moral.
"Yang benar adalah bahwa sebagian besar saluran satelit menyebabkan penyimpangan moralitas dan budaya masyarakat," katanya pada saat itu.
(ian)