Faktor Demografi AS Dianggap Penyebab Trump Menang Pilpres
A
A
A
JAKARTA - Analis Samuel Asset Management, Lana S, mengatakan kemenangan yang diraih Donald Trump menjadi presiden baru Amerika Serikat (AS) diduga karena faktor demografi di negara itu. Fenomena ini mirip kasus Brexit atau pisahnya Inggris dari Uni Eropa.
”Jadi banyak orang tua di sana, kami belajar dari kasus Brexit, ternyata kejadian yang datang ke tempat polling adalah orang tua. Mereka itu apatis terhadap politik. Kalau dilihat struktur demografi di AS, ada kecenderungan yang sama, jadi orang orang mudanya relatif apatis dan tidak terlalu (peduli) dengan politik,” ujar Lana di gedung BI, Jakarta Rabu (9/11/2016).
Namun, lanjut Lana, jika melihat dari kandidat kedua partai, baik Trump maupun Hillary Clinton memang sudah berusia tua. Faktor inilah yang menurutnya membuat partisipasi politik dari anak-anak muda di AS menurun.
Dia mengkhawatirkan yang datang ke tempat pemungutan suara di AS kebanyakan orang-orang tua. ”Jadi ada tren di AS, makin tua, mereka akan pilih Republikan. Padahal, saat muda mereka Demokrat. Bisa balik gitu, karena buat mereka, paham-paham Republikan itu sangat nasionalis dan itu ke orang tua lebih pas,” katanya.
Menurutnya, dalam Pemilu, yang perlu diperhatikan adalah faktor demografi.
”Jadi banyak orang tua di sana, kami belajar dari kasus Brexit, ternyata kejadian yang datang ke tempat polling adalah orang tua. Mereka itu apatis terhadap politik. Kalau dilihat struktur demografi di AS, ada kecenderungan yang sama, jadi orang orang mudanya relatif apatis dan tidak terlalu (peduli) dengan politik,” ujar Lana di gedung BI, Jakarta Rabu (9/11/2016).
Namun, lanjut Lana, jika melihat dari kandidat kedua partai, baik Trump maupun Hillary Clinton memang sudah berusia tua. Faktor inilah yang menurutnya membuat partisipasi politik dari anak-anak muda di AS menurun.
Dia mengkhawatirkan yang datang ke tempat pemungutan suara di AS kebanyakan orang-orang tua. ”Jadi ada tren di AS, makin tua, mereka akan pilih Republikan. Padahal, saat muda mereka Demokrat. Bisa balik gitu, karena buat mereka, paham-paham Republikan itu sangat nasionalis dan itu ke orang tua lebih pas,” katanya.
Menurutnya, dalam Pemilu, yang perlu diperhatikan adalah faktor demografi.
(mas)