Jaksa Keluarkan Surat Penangkapan untuk Pembantu Presiden Korsel
A
A
A
SEOUL - Jaksa Korea Selatan (Korsel) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi dua mantan ajudan Presiden Park Geun-hye. Surat perintah penangkapan itu sebagai bagian dari penyelidikan atas kasus korupsi.
Jaksa mengeluarkan surat penangkapkan untuk mantan sekretaris senior Park Geun-hye untuk kebijakan, Ahn Jong-beom, dan sekretaris pribadinya Jung Ho-sung. Keduanya ditangkap dengan tuduhan penipuan dan penyalahgunaan kekuasaan seperti dikutip dari BBC, Minggu (6/11/2016).
Sebelumnya, Park Geun-hye telah meminta maaf atas skandal yang melibatkan orang-orang terdekatnya. Meski begitu, ia menolak untuk mengudurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden. Geun-hye mengakui ia telah membuat kesalahan yang memungkinkan temannya Choi Soon-sil mendapatkan akses ke pembuatan kebijakan pemerintah.
Choi Soon-sil diduga menggunakan jalinan persahabatannya dengan Presiden Park Geun-hye untuk meminta sumbangan bagi yayasan non-profit yang ia dikendalikan. Dia saat ini tengah menghadapi tuntutan untuk penahanan.
Skandal korupsi ini telah menjatuhkan popularitas Park Geun-hye hingga 5%, terendah yang pernah terjadi selama ia duduk sebagai presiden. Puluhan ribu warga Korsel turun telah melakukan protes di jalan-jalan ibukota, Seoul, menuntut pengunduran dirinya. Seruan yang sama juga dikeluarkan partai oposisi.
Park Geun-hye menjadi presiden perempuan pertama negaranya ketika ia terpilih dalam pemilu pada Desember 2012.
Jaksa mengeluarkan surat penangkapkan untuk mantan sekretaris senior Park Geun-hye untuk kebijakan, Ahn Jong-beom, dan sekretaris pribadinya Jung Ho-sung. Keduanya ditangkap dengan tuduhan penipuan dan penyalahgunaan kekuasaan seperti dikutip dari BBC, Minggu (6/11/2016).
Sebelumnya, Park Geun-hye telah meminta maaf atas skandal yang melibatkan orang-orang terdekatnya. Meski begitu, ia menolak untuk mengudurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden. Geun-hye mengakui ia telah membuat kesalahan yang memungkinkan temannya Choi Soon-sil mendapatkan akses ke pembuatan kebijakan pemerintah.
Choi Soon-sil diduga menggunakan jalinan persahabatannya dengan Presiden Park Geun-hye untuk meminta sumbangan bagi yayasan non-profit yang ia dikendalikan. Dia saat ini tengah menghadapi tuntutan untuk penahanan.
Skandal korupsi ini telah menjatuhkan popularitas Park Geun-hye hingga 5%, terendah yang pernah terjadi selama ia duduk sebagai presiden. Puluhan ribu warga Korsel turun telah melakukan protes di jalan-jalan ibukota, Seoul, menuntut pengunduran dirinya. Seruan yang sama juga dikeluarkan partai oposisi.
Park Geun-hye menjadi presiden perempuan pertama negaranya ketika ia terpilih dalam pemilu pada Desember 2012.
(ian)